Pemkab Pesbar Upayakan Kuota Peselancar Lokal

Kepala Dinas Pariwisata Pesisir Barat I Nyoman Setiawan.--

PESISIR TENGAH - Ajang bergengsi World Surf League (WSL) Krui Pro 2025 yang akan digelar pada 10 hingga 17 Juni mendatang di Pantai Tanjung Setia, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), kembali menarik perhatian dunia. Hingga akhir Mei ini, jumlah peserta yang telah mendaftarkan diri mencapai 301 orang, berasal dari berbagai negara di dunia.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pesbar, I Nyoman Setiawan, S.E., M.M., mengatakan, pendaftaran peserta dilakukan langsung oleh pihak penyelenggara WSL melalui sistem resmi mereka. Antusiasme peselancar internasional yang tinggi, menurutnya, menjadi bukti bahwa Krui telah menjelma sebagai destinasi favorit bagi para atlet selancar dunia.

“Sejak pendaftaran dibuka beberapa waktu lalu, sampai saat ini sudah tercatat sebanyak 301 peserta. Mereka berasal dari berbagai belahan dunia, mulai dari Australia, Amerika Serikat, Jepang, Brasil, hingga Eropa,” katanya.

Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa gelaran Krui Pro semakin mendapat tempat dalam kalender dunia selancar. Jumlah peserta tersebut belum termasuk kuota yang disiapkan untuk peselancar lokal atau kuota daerah. Pemerintah daerah, masih membuka peluang bagi atlet-atlet selancar asal Pesbar untuk berpartisipasi. Koordinasi terus dilakukan dengan berbagai pihak, khususnya dengan klub-klub selancar lokal yang selama ini aktif membina bibit-bibit muda.

“Kita masih terus berkoordinasi, terutama dengan klub-klub surfing yang ada di Pesbar. Karena itu diharapkan seperti tahun lalu, kuota untuk peselancar lokal bisa mencapai 20 orang. Ini penting sebagai bentuk dukungan terhadap perkembangan olahraga selancar di daerah,” ujarnya.

Lebih lanjut, Nyoman menjelaskan bahwa pelaksanaan WSL Krui Pro 2025 kali ini sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, tahun ini penyelenggaraan akan dilakukan dengan konsep yang lebih sederhana namun tetap mengedepankan kualitas dan profesionalisme. Penyesuaian konsep tersebut dilakukan agar kegiatan lebih efisien namun tetap menarik, baik dari sisi peserta maupun penonton.

“Tahun ini mengusung konsep yang lebih simpel, tanpa mengurangi esensi dari acara utama. Fokus utama dalam pelaksanaan gelaran event tersebut tetap pada pelaksanaan kompetisi yang profesional dan menjunjung tinggi sportivitas, namun dengan pengelolaan yang lebih efektif,” pungkasnya. (yayan/*) 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan