Pemulangan Jemaah Haji Lampung Barat Dimulai 4 Juli

BALIKBUKIT – Tahap pemulangan jemaah haji asal Kabupaten Lampung Barat dijadwalkan dimulai pada awal Juli 2025. Sebanyak 307 jemaah haji dari kloter JKG 50 akan menjadi rombongan pertama yang kembali ke tanah air, disusul kloter 56 dan 61 pada jadwal berikutnya.

Plt. Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama Lampung Barat, Linda Susilawati, menjelaskan bahwa pihaknya telah menerima jadwal resmi kepulangan kloter 50.

“Berdasarkan jadwal jemaah kloter JKG 50 akan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada 4 Juli 2025 pukul 05.10 WIB,” ujar Linda, Rabu, 11 Juni 2025.

Lanjut Linda, setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, rombongan akan melanjutkan penerbangan menuju Bandara Raden Inten II pada pukul 09.10 WIB. Mereka dijadwalkan mendarat di Bandara Raden Inten II pukul 10.35 WIB, sebelum diarahkan ke Asrama Haji Rajabasa, Bandar Lampung.

Untuk mematangkan teknis pemulangan jemaah, Kantor Kemenag Lampung Barat melalui Seksi PHU mengikuti rapat koordinasi yang digelar secara virtual oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung.

“Kami ikut dalam rapat teknis bersama Kanwil, membahas detail pemulangan mulai dari transportasi, kesiapan asrama haji, hingga protokol kesehatan yang masih diberlakukan,” jelas Linda.

Ia menambahkan, jajaran Kemenag Lampung Barat akan menyiapkan tim pendamping serta koordinasi dengan keluarga jemaah untuk memastikan proses penjemputan berjalan lancar tanpa hambatan.

Sementara itu, dua kloter lain asal Lampung Barat, yakni kloter JKG 56 dan JKG 61, belum mendapatkan jadwal pasti kepulangan. Linda menyebut, pihaknya masih menunggu informasi resmi dari Kementerian Agama dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) embarkasi.

“Kami akan terus berkoordinasi agar keluarga jemaah mendapatkan update secara berkala dan tidak menimbulkan kebingungan,” katanya.

Menurut data Kankemenag Lambar, total jemaah haji asal daerah tersebut terbagi dalam tiga kelompok terbang, dengan kloter 50 sebagai rombongan terbesar.

Linda memastikan, koordinasi lintas sektor terus dilakukan menjelang proses penyambutan jemaah setibanya di Lampung. “Kami tidak hanya memastikan keamanan dan kenyamanan, tapi juga kesehatan para jemaah sepulang dari Tanah Suci,” tutup Linda. (edi/lusiana)