Krui Pro 2025, Polres Pesbar Hadirkan Layanan Kesehatan Gratis

PELAYANAN ; Polres Pesbar buka pelayanan pemeriksaan kesehatan gratis selama Krui Pro 2025. -foto ; dok.--
Radarlambar.Bacakoran.co - Dalam perhelatan Krui Pro QS 6000 World Surf League (WSL) 2025 yang digelar di Pantai Tanjung Setia, Kecamatan Pesisir Selatan , Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), Polres Pesbar memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi para atlet, panitia hingga pengunjung.
Melalui Seksi Dokkes (Kedokteran dan Kesehatan), Polres Pesbar bekerja sama dengan Bidang Dokkes Polda Lampung membuka tenda pelayanan medis sebagai bentuk dukungan terhadap pelaksanaan event internasional tersebut. Layanan ini menjadi salah satu unsur penting dalam menjaga kelancaran dan keamanan kegiatan, khususnya dari sisi kesehatan.
Kapolres Pesbar, AKBP Bestiana, S.I.K., M.M., melalui Kabag SDM AKP Santoso, S.Pd., mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Polri dalam memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat, terutama pada momen besar yang melibatkan banyak orang dari berbagai daerah dan negara. Kegiatan ini juga merupakan wujud kepedulian terhadap kesehatan para atlet, pengunjung, serta semua personel yang bertugas dalam pengamanan.
“Kita ingin memastikan bahwa seluruh unsur yang hadir di Krui Pro dapat menikmati acara dengan kondisi fisik yang prima,” kata AKP Santoso.
Dijelaskannya, tenda pelayanan kesehatan yang didirikan di area kompetisi tampak aktif sejak pagi hingga sore hari. Disana, petugas dari Sie Dokkes Polres Pesbar melayani pemeriksaan kesehatan ringan seperti pengecekan tekanan darah, suhu tubuh, serta penanganan awal terhadap keluhan umum seperti pusing, kelelahan, dan cedera ringan. Selain itu, disiapkan juga berbagai jenis obat-obatan dasar yang bisa diberikan secara gratis.
“Kita tidak hanya melakukan pemeriksaan, tetapi juga membawa peralatan dan obat-obatan yang kiranya dibutuhkan, terutama oleh para atlet,” jelasnya.
Dikatakannya, keberadaan layanan kesehatan ini juga disiapkan untuk mengantisipasi situasi darurat. Dengan banyaknya peserta di area pantai, potensi gangguan kesehatan tentu saja menjadi perhatian serius. Petugas tentu akan selalu siap untuk merespons cepat bila ada kondisi yang memerlukan tindakan medis lebih lanjut.
“Bila perlu dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap, kami pun sudah melakukan koordinasi dengan pihak Puskesmas ataupun rumah sakit. Ini bukan hanya tentang memberikan layanan medis, tetapi juga tentang menghadirkan rasa aman dan peduli,” pungkasnya.(yayan/*)