WhatsApp Kini Disusupi Iklan, Meta Tawarkan Fitur Baru untuk Pebisnis

Ilustrasi WhatsApp--
Radarlambar.bacakoran.co - WhatsApp akhirnya mulai menyisipkan iklan dalam platformnya, setelah sekian lama mempertahankan citra sebagai layanan pesan pribadi tanpa interupsi promosi. Iklan kini akan muncul dalam fitur Status, menyusul keinginan lama pelaku usaha yang ingin menjangkau lebih banyak konsumen melalui aplikasi pesan paling populer di dunia ini.
Fitur yang dikenal sebagai Ads in Status telah diuji coba secara global, termasuk di Indonesia. Kehadiran iklan ini diyakini menjadi jalan baru bagi bisnis agar lebih mudah ditemukan oleh calon pelanggan, sekaligus memperluas jangkauan mereka dalam ekosistem digital yang terus berkembang. Meta, induk perusahaan WhatsApp, mengungkap bahwa implementasi iklan ini tetap memperhatikan aspek privasi. Enkripsi end-to-end akan tetap berlaku, sehingga hanya pengirim dan penerima yang dapat melihat percakapan pribadi, termasuk isi status.
WhatsApp juga memperkenalkan sejumlah fitur tambahan untuk mendukung pengalaman pengguna di tab Pembaruan. Di dalamnya, pengguna bisa menemukan saluran atau channel yang relevan dengan minat mereka, sekaligus menikmati berbagai konten dari kanal yang mereka ikuti. Bagi pemilik channel, fitur baru memungkinkan promosi agar menjangkau lebih banyak pengikut secara organik maupun berbayar.
Salah satu inovasi yang dihadirkan adalah fitur langganan channel, di mana pengguna dapat membayar untuk memperoleh konten eksklusif. Meskipun rincian harga belum dirilis secara resmi, WhatsApp memastikan bahwa penggunaan kanal tetap gratis. Skema berlangganan bersifat opsional dan akan dikembangkan berdasarkan keputusan masing-masing admin kanal.
Dari sisi pengiklan, fitur ini menawarkan metrik analitik seperti jumlah tayangan, rasio klik-tayang, pertumbuhan pengikut, hingga biaya per pengikut. Dengan demikian, bisnis dapat memantau efektivitas promosi secara terukur.
Transformasi WhatsApp ini menandai era baru integrasi fitur komersial di dalam layanan pesan yang sebelumnya minim gangguan. Langkah ini juga menunjukkan arah Meta dalam mengembangkan WhatsApp sebagai alat komunikasi yang tak hanya privat, tetapi juga produktif bagi para pelaku usaha.(*)