BRICS Siapkan Sistem Pembayaran Non-Dollar, Indonesia Bersiap Masuk Ekosistem Baru

Indonesia Diterima Jadi Anggota BRICS.//Foto:dok/net.--

Radarlambar.bacakoran.co – Negara-negara anggota BRICS semakin serius mewujudkan sistem pembayaran lintas negara yang lepas dari dominasi dollar Amerika Serikat (AS). Proyek ambisius ini kembali menjadi sorotan dalam KTT BRICS ke-17 yang digelar di Brasil, Minggu (6/7/2025).

Rusia, melalui Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, mengonfirmasi bahwa inisiatif ini merupakan kelanjutan dari kesepakatan yang dicapai pada KTT BRICS 2024 di Kazan. Fokusnya mencakup pembangunan infrastruktur penyelesaian dan penyimpanan yang independen, penguatan kapasitas reasuransi, hingga penggunaan mata uang alternatif dalam mekanisme Contingent Reserve Arrangement.

Langkah ini mencerminkan tekad BRICS untuk melepaskan diri dari sistem keuangan global yang selama ini dikuasai Barat. Dengan kontribusi lebih dari 40 persen PDB dunia berdasarkan paritas daya beli dan hampir setengah populasi global, BRICS kini semakin kokoh sebagai penggerak transformasi ekonomi global.

Tak hanya itu, organisasi internasional lain seperti Uni Afrika, ASEAN, CELAC, SCO, dan EAEU juga digandeng untuk memperkuat kerja sama lintas kawasan. Semua ini diarahkan pada pembentukan tatanan dunia multipolar yang lebih adil dan seimbang.

Indonesia Bersiap Masuk Arena
Indonesia yang resmi menjadi anggota penuh BRICS pada 6 Januari 2025 turut disebut berpotensi masuk dalam ekosistem keuangan yang sedang dibangun. Salah satu proyek kunci adalah BRICS Pay, sistem pembayaran digital lintas batas yang dikembangkan sejak Maret 2024.

Bagi Indonesia, keterlibatan dalam BRICS Pay membuka peluang besar untuk diversifikasi sistem pembayaran nasional. Dengan ketergantungan global pada dollar AS, mekanisme alternatif seperti ini dinilai mampu memperkuat ketahanan moneter, menjaga stabilitas rupiah, dan meningkatkan efisiensi transaksi internasional.

Pelaku usaha di tanah air, seperti disampaikan Apindo, menyambut positif inisiatif tersebut. Namun, mereka juga menekankan pentingnya memastikan kepercayaan, keamanan, dan efisiensi BRICS Pay agar mampu bersaing dengan sistem global lama seperti SWIFT yang telah lama menjadi standar transaksi internasional.

Meski tantangannya tidak kecil, keberhasilan implementasi BRICS Pay akan menjadi terobosan penting. Tidak hanya bagi negara anggota BRICS, tetapi juga bagi negara-negara Global South yang ingin mengurangi ketergantungan pada dollar AS dan memperkuat kedaulatan ekonomi masing-masing.

Tantangan dan Harapan
Saat ini, proyek ambisius tersebut masih berada di tahap pembangunan infrastruktur dan pengujian sistem. Namun, dengan dukungan politik yang kuat dari negara-negara anggota, BRICS Pay diyakini mampu menjadi simbol pergeseran tatanan ekonomi dunia ke arah yang lebih inklusif dan multipolar. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan