Kegiatan B2SA Goes To Posyandu Sukses Digelar

DINAS Ketahanan Pangan bekerjasama dengan TP PKK Kabupaten Lampung Barat mengadakan kegiatan B2SA di Balai Pekon Lombok Selatan Kecamatan Lumbokseminung. Foto Dok--
LUMBOKSEMINUNG - Dinas Ketahanan Pangan bekerjasama dengan TP PKK Kabupaten Lampung Barat mengadakan kegiatan B2SA Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) di Balai Pekon Lombok Selatan, Kecamatan Lumbokseminung, Selasa (22/7/2025).
Dalam sambutan Ketua TP PKK Partinia yang dibacakan oleh Wakil Ketua II TP PKK Zelda Naturi, mengungkapkan, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan yang ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih pendek dibandingkan dengan standar usianya. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik, tetapi juga dapat menghambat perkembangan kognitif dan kesehatan anak secara keseluruhan termasuk dapat mempengaruhi kecerdasan anak.
Zelda menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Lampung Barat telah bahu membahu menurunkan prevalensi stunting dengan berbagai program kergiatan yang dilaksanakan oleh OPD terkait bekerja sama dengan pihak swasta, organisasi masyarakat dan organisai wanita termasuk TP PKK Kabupaten Lampung Barat.
“Pada tahun 2024 kita telah berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 24,6% menjadi 20,5%. Tentu ini merupakan prestasi yang cukup baik. Namun demikian angka prevalensi 20,5% merupakan angka yang masih cukup tinggi sehingga kita harus terus berupaya menurunkannya dengan berbagai cara dan inovasi sehingga dapat dengan cepat dapat menurunkan angka stunting di Lampung Barat,” ungkap Zelda.
Lanjut dia, kegiatan pada hari ini merupakan salah satu upaya dari TP PKK Kabupaten Lampung Barat bekerja sama dengan OPD terkait dalam rangka mencegah dan mengatasi stunting yaitu pelaksanaan B2SA Goes to Posyandu. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh belum idealnya pola konsumsi pangan masyarakat Lampung Barat dimana capaian Skor Pola Pangan Harapan masyarakat Lampung Barat saat ini berada pada angka 87 poin dari Skor Maksimal 100 poin. “Ini menunjukkan bahwa konsumsi pangan masyarakat kita belum beraneka ragam dan belum memenuhi kaidah gizi seimbang,” kata dia
Konsumsi masyarakat masih didominasi oleh pangan pokok sumber karbohidrat dan masih kekurangan konsumsi pangan hewani atau sumber protein. Hal ini sangat berkorelasi dengan tingginya angka stunting di Lampung Barat.
“Oleh karena itu, kami menyambut baik dan mendukung kegiatan yang dilaksanakan pada hari ini agar masyarakat khususnya di Pekon Lumbok Selatan dapat menyadari pentingnya menerapkan pola makan Beragam, Bergizi, Seimbang dan aman (B2SA),” kata dia
Pada kesempatan ini, kata dia, Pokja III TP PKK Kabupaten Lampung Barat memandu praktek pembuatan PMT B2SA berbahan ikan. Diharapkan para kader posyandu dan ibu-ibu peserta dapat mengikuti dengan baik dan menerapkan pembuatan PMT yang sehat dengan berbagai macam kreasi makanan yang disukai oleh anak-anak sehingga kebutuhan gizi anak dapat terpenuhi.
“Kader posyandu dan ibu-ibu dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam mengolah makanan supaya dapat meningkatkan selera makan sang anak. Jika asupan gizi anak terpenuhi dengan baik maka diharapkan pertumbuhan dan kesehatan anak juga akan optimal,” tegas dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Maidar, S.H,. M.Si., mengatakan bahwa pola konsumsi pangan masyarakat Lampung Barat masih perlu ditingkatkan. “Skor Pola Pangan Harapan (PPH) kita masih di angka 87,0 point. Idealnya adalah 100. Ini artinya kita harus lebih banyak mengedukasi masyarakat untuk mengonsumsi makanan yang lebih beragam dan bergizi,” kata Maidar.
Untuk angka prevalensi stunting di Lampung Barat pada tahun 2024 mengalami penurunan sebesar 4,1%. Dari 24,6% pada tahun 2023 menjadi 20,5% pada tahun 2023. Dengan adanya upaya bersama, diharapkan prevalensi stunting semakin menurun.
Menurut dia, Dinas Ketahanan Pangan bersama dengan OPD lainnya berperan untuk membantu mencegah dan mengatasi stunting sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing. “Kita bersama Pokja III TP PKK Kabupaten Lampung Barat melaksanakan kegiatan B2SA Goes to Posyandu. Oleh karena itu kegiatan B2SA Goes to Posyandu ini diharapkan dapat mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pola konsumsi B2SA untuk meningkatkan kesehatan khususnya dalam rangka mencegah dan mengatasi stunting,” tegas dia
Menurut Maidar, tujuan digelarnya kegiatan B2SA, yaitu memberikan edukasi kepada peserta mengenai konsumsi B2SA dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Lalu, Praktek memasak makanan pendamping atau PMT (Pemberian Makanan Tambahan) bagi balita yang akan dipandu oleh Pokja III TP PKK Kabupaten Lampung Barat. Sehingga nantinya dapat diterapkan oleh ibu-ibu kader posyandu maupun ibu-ibu yang memiliki balita di rumah masing-masing.
“Peserta kegiatan B2SA ini adalah para kader Posyandu, Kader PKK, ibu-ibu hamil, ibu-ibu menyusui dan ibu-ibu yang memiliki bayi dan balita. Sedangkan narasumber berasal dari Dinas Ketahanan Pangan dan TP PKK Kabupaten Lampung Barat.,” tegas dia.