Pekon Tanjungraya Salurkan BLT-DD Secara Door To Door

DISALURKAN ; Pembagian BLT-DD Pekon Tanjungraya Kecamatan Waytenong secara door to door. Foto Dok--
WAYTENONG – Pemerintah Pekon Tanjungraya, Kecamatan Waytenong, Kabupaten Lampung Barat, menempuh langkah berbeda dalam menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) Tahun Anggaran 2025. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang dilakukan secara kolektif di balai pekon, kali ini penyaluran dilakukan dengan pola door to door atau langsung ke rumah-rumah warga penerima manfaat.
Langkah ini diambil sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi fisik sebagian besar penerima bantuan yang tergolong lanjut usia dan memiliki keterbatasan mobilitas. Banyak di antara mereka tidak lagi mampu beraktivitas di luar rumah akibat faktor kesehatan dan usia yang sudah renta.
Oleh karena itu, metode jemput bola dinilai lebih manusiawi dan efektif, sekaligus untuk menghindari potensi kerumunan yang bisa berdampak pada kesehatan warga.
Juru Tulis Pekon Tanjungraya, Nendi, mewakili Penjabat (Pj) Peratin Efhan Prayuda, S.Pd., menjelaskan bahwa metode ini juga memberi keuntungan tambahan. Selain memastikan bantuan sampai tepat sasaran, aparatur pekon juga bisa memantau langsung kondisi warga penerima.
"Dengan kunjungan langsung, kami dapat mengetahui kondisi terkini para lansia dan memastikan mereka benar-benar mendapat perhatian,” ujarnya.
Menurutnya, jumlah penerima manfaat BLT-DD tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Hal ini sejalan dengan ketentuan terbaru serta pendataan yang lebih selektif. Untuk semester pertama, pemerintah pekon telah menyalurkan bantuan selama enam bulan dengan total nilai Rp1.800.000 per penerima, atau Rp300.000 per bulan.
Dalam setiap kunjungan, aparat pekon juga memberikan pesan penting agar bantuan yang diterima benar-benar dimanfaatkan untuk kebutuhan pokok, seperti pembelian bahan makanan, keperluan kesehatan, atau pengobatan bagi warga yang sakit.
“Kami tekankan agar dana yang diterima tidak digunakan untuk hal-hal konsumtif yang tidak penting. Prioritaskan kebutuhan yang mendesak dan berguna bagi keberlangsungan hidup,” kata Nendi.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas kerja sama semua pihak, termasuk pemerintah kecamatan, pendamping desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan lembaga himpunan pekon (LHP), yang selalu hadir dan mendampingi dalam setiap proses penyaluran bantuan. Kolaborasi ini menjadi bagian penting dalam menjaga transparansi, akuntabilitas, dan keberhasilan pelaksanaan program.
Lebih lanjut, Nendi menyebutkan bahwa untuk sisa tahun anggaran 2025 yang tinggal enam bulan, pembagian bantuan akan dilakukan beberapa kali dengan sistem yang sama. “Pola door to door ini akan terus kami terapkan hingga penyaluran bantuan tahap akhir, karena dinilai paling efektif dan tepat sasaran,” tutupnya. (rinto/nopri)