Menjelang Agustus, Harga Kopi Robustra Naik Tipis

PETANI kopi di Lampung Barat melakukan penjemuran hasil panen. Foto Dok --
AIRHITAM – Memasuki akhir Juli, semangat baru mulai tumbuh di kalangan petani kopi robusta di Lampung Barat. Harapan akan membaiknya harga jual biji kopi kering mulai menggeliat, seiring munculnya tren positif yang terlihat dari kenaikan harga di tingkat supplier.
Setelah melewati masa penuh kecemasan akibat fluktuasi harga yang sempat mengarah pada titik nadir, para petani kini menatap Agustus dengan optimisme.
Disampaikan supplier kopi dari Kecamatan Airhitam Rosikin dalam beberapa pekan terakhir, harga jual kopi sempat nyaris menyentuh angka kritis di bawah Rp40.000 per kilogram. Kondisi ini tentu membuat banyak petani cemas, apalagi hasil panen tahun ini masih menjadi andalan utama penghidupan mereka.
Namun, suasana mulai berubah. Awal pekan ini, tepatnya Senin (28/7/2025), harga kopi di wilayah Airhitam mulai bergerak naik. Di sejumlah titik penjualan, harga biji kopi kering berada di kisaran Rp45.000 hingga Rp46.000 per kilogram. Meskipun kenaikannya hanya sekitar seribu rupiah per kilogram dibanding minggu sebelumnya, sinyal positif ini disambut dengan penuh harap.
Kenaikan harga yang meski masih terbatas, dianggap sebagai pertanda baik bahwa pasar mulai merespons kebutuhan petani. Para pelaku usaha kopi dan petani berharap tren ini akan terus berlanjut hingga masa puncak perdagangan kopi tiba dalam beberapa pekan ke depan.
Sebagai salah satu sentra penghasil robusta terbesar di Lampung, Lampung Barat memang sangat bergantung pada stabilitas harga kopi. Setiap gejolak di pasar langsung berdampak pada kondisi ekonomi masyarakat di wilayah ini.
Kini, sambil menunggu perkembangan lebih lanjut, para petani tetap melanjutkan aktivitas sortir dan pengeringan biji kopi dengan semangat baru. Mereka menaruh harapan besar pada bulan kemerdekaan ini, semoga menjadi momentum bangkitnya kembali harga kopi yang berkeadilan bagi petani. (rinto/nopri)