Thailand Kerahkan Jet Tempur Gripen Serang Artileri Kamboja di Perbatasan

Thailand Kerahkan Jet Tempur Gripen Serang Artileri Kamboja di Perbatasan. Foto/net--

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Dua unit jet tempur Saab JAS 39 Gripen milik Angkatan Udara Thailand melancarkan serangan presisi ke posisi artileri Kamboja di kawasan perbatasan, Kamis, 24 Juli 2025. Ini menjadi penggunaan operasional pertama Gripen dalam konflik bersenjata bagi Thailand.

Gripen adalah jet tempur buatan Swedia yang telah menjadi bagian dari armada udara Thailand selama bertahun-tahun, namun belum pernah digunakan dalam konfrontasi langsung sejak pertama kali terbang pada 9 Desember 1988.

Profil Singkat Jet Gripen
Menurut laman resmi Saab, Gripen merupakan jet tempur generasi keempat yang dikembangkan oleh perusahaan kedirgantaraan Saab AB. Pesawat ini dirancang dengan konfigurasi sayap delta dan canard serta dilengkapi sistem fly-by-wire yang memungkinkan kendali presisi tinggi.

Pengembangan Gripen dimulai pada 1979 untuk menggantikan jet tempur Saab 35 Draken dan Saab 37 Viggen di Angkatan Udara Swedia. Setelah prototipe pertamanya diuji pada 1988, Gripen mulai dioperasikan secara resmi pada 1996 dan terus dikembangkan hingga varian modern seperti Gripen E/F yang mulai digunakan Swedia dan Brasil sejak 2019.

Versi terbaru Gripen menawarkan peningkatan signifikan, termasuk mesin yang lebih kuat, sistem peperangan elektronik canggih, arsitektur avionik modular, dan kemampuan membawa senjata yang lebih beragam. Semua fitur ini menjadikannya relevan dalam skenario pertempuran modern.

Thailand dan Armada Gripen-nya
Thailand memiliki 11 unit Gripen yang dibeli melalui program kerja sama militer dengan Swedia, termasuk komponen transfer teknologi. Jet ini menjadi pelengkap kekuatan udara Thailand bersama armada F-16, yang juga dilibatkan dalam bentrokan bersenjata terbaru melawan Kamboja.

Dengan populasi sekitar 70 juta jiwa dan anggaran pertahanan mencapai USD 5,89 miliar (sekitar Rp 95 triliun), Thailand berada di peringkat ke-25 kekuatan militer dunia versi Global Power Index. Di sisi lain, Kamboja yang tidak mengoperasikan jet tempur hanya memiliki anggaran pertahanan sebesar USD 860 juta.

Konflik ini menandai eskalasi terbaru di wilayah perbatasan kedua negara yang kerap memanas akibat sengketa lahan historis. Meski belum ada laporan korban jiwa, aksi Thailand menggunakan Gripen menandai perubahan besar dalam postur militernya di kawasan Asia Tenggara . (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan