Perbaikan Swadaya Ruas Jalan Penataran–Sukarame Dimulai

Perbaikan ruas jalan Penataran–Sukarame yang akan dilaksanakan secara swadaya akan segera dimulai. Foto Dok--
BALIKBUKIT – Upaya swadaya warga dalam memperbaiki ruas jalan kabupaten Penataran–Sukarame mulai menunjukkan perkembangan. Setelah sebelumnya masyarakat Pekon Sukarame, Kecamatan Balikbukit, melakukan penggalangan dana mandiri, kini material seperti batu dan pasir mulai ditumpuk di titik-titik kerusakan sebagai tanda dimulainya proses perbaikan jalan secara gotong royong.
Pantauan di lapangan pada Minggu (3/8/2025) menunjukkan adanya aktivitas persiapan di beberapa bagian tanjakan yang rusak parah. Tampak sejumlah warga bergiliran menurunkan material, meratakan badan jalan.
Langkah ini merupakan kelanjutan dari inisiatif patungan warga yang menolak pasif terhadap kerusakan jalan yang sudah bertahun-tahun dikeluhkan. Jalan ini menjadi akses vital bagi pelajar, petani, hingga masyarakat yang hendak menuju fasilitas kesehatan dan pasar tradisional.
“Akhirnya mulai diperbaiki juga. Setiap pagi saya lewat sini bawa sayur ke pasar. Kalau hujan turun, bisa tergelincir. Sekarang, dengan adanya material yang mulai diturunkan, setidaknya kami tahu harapan itu masih ada,” ujar Yanti (35), pengguna jalan sekaligus pedagang sayur pasar Sukarame.
Yanti mengaku telah dua kali mengalami kerusakan kendaraan akibat medan jalan yang licin dan berlubang. Ia menilai inisiatif warga ini patut diapresiasi, karena menyangkut keselamatan banyak pihak.
“Jalan ini bukan cuma jalan utama kampung. Ini jalur ekonomi karena menghubungkan aktivitas pasar dan jadi hidup buat kami,” tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, masyarakat setempat memutuskan untuk menggalang dana secara sukarela guna melakukan perbaikan darurat pada jalan tersebut. Langkah ini diambil karena tidak adanya kepastian dari pemerintah terkait penanganan infrastruktur yang semakin membahayakan.
Berdasarkan proposal yang diajukan oleh panitia pelaksana, perbaikan swadaya ini diperkirakan membutuhkan anggaran sebesar Rp57.160.000 untuk memenuhi kebutuhan material seperti batu, semen, dan pasir. Dokumen itu ditandatangani oleh Ketua Pelaksana Qiltahasan S.Sos, Pj Peratin Sukarame Lisbahawan S.E., M.M., serta Ketua LHP Reska Nopiawansyah.
“Kalau terus menunggu, masyarakat hanya akan jadi korban. Jadi lebih baik kami bergerak dulu, walau terbatas,” ujar sejumlah warga setempat.
Hal itupun mendapat tanggapan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Barat yang memberikan apresiasi atas inisiatif warga Pekon Sukarame, yang secara swadaya memperbaiki ruas jalan rusak penghubung Penataran–Sukarame. Meski Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp5 miliar untuk perbaikan jalan tersebut tertunda oleh pemerintah pusat, Pemkab memastikan penanganan sementara tetap dilakukan pada tahun anggaran perubahan 2025.
Camat Balikbukit Juremiyudi mengatakan, pihaknya telah menerima laporan resmi mengenai kegiatan gotong royong perbaikan jalan yang diinisiasi oleh warga setempat. Aksi itu dinilai sebagai bentuk kepedulian masyarakat terhadap akses vital yang selama ini belum tersentuh secara maksimal oleh kebijakan pembangunan.
“Kami sangat mengapresiasi semangat warga. Ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga semangat kolektif masyarakat dalam menjaga akses utama untuk pendidikan, ekonomi, dan layanan publik lainnya,” ujar Juremiyudi dalam kunjungannya bersama sejumlah pejabat pemkab saat meninjau ruas jalan tersebut.
Ia menyampaikan bahwa Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus, turut memberikan penghargaan dan rasa terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat, termasuk para agen sayur, pengusaha lokal, dan tokoh masyarakat, yang telah menyisihkan rezekinya untuk membantu memperbaiki jalur tersebut.
“Pesan Pak Bupati, pemerintah sangat memahami pentingnya jalan ini. Meskipun DAK Rp5 miliar untuk jalur ini ditunda, kami tidak tinggal diam. Tahun ini akan diupayakan pemeliharaan, dan tahun depan kami tetap mengajukan kembali DAK untuk penyelesaian total,” tambah Juremiyudi. (edi/lusiana)