Pagardewa Tanamkan Budaya Siaga Bencana – Kebersihan Lingkungan

pengadaan kotak sampah dan APAR program DD Pekon Pagardewa, Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung Barat. Foto Dok--

SUKAU – Pembangunan pekon bukan hanya soal infrastruktur jalan dan jembatan. Pemerintah Pekon Pagardewa, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat, memilih langkah berbeda dengan menaruh perhatian besar pada aspek keselamatan dan kebersihan lingkungan. Tahun 2025 ini, Dana Desa dimanfaatkan untuk pengadaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) serta tong sampah yang ditempatkan di sejumlah fasilitas umum.

Peratin Pagardewa, Tahmiza, menegaskan program ini berangkat dari kebutuhan nyata masyarakat. Menurutnya, selama ini ancaman kebakaran maupun persoalan sampah sering dipandang sepele, padahal keduanya bisa menimbulkan dampak serius jika tidak diantisipasi sejak dini.

“Penyediaan APAR adalah langkah antisipasi agar warga siap menghadapi potensi kebakaran. Sedangkan tong sampah menjadi upaya nyata membentuk budaya hidup bersih. Dua hal ini sederhana, tapi akan terasa besar manfaatnya ketika kesadaran masyarakat tumbuh,” ujar Tahmiza.

Ia mencontohkan, fasilitas umum seperti balai pekon, posyandu, maupun tempat ibadah kini sudah dilengkapi kotak sampah agar lingkungan tetap bersih dan sehat. Sementara APAR disebar di titik-titik rawan dan ruang publik yang banyak dikunjungi warga.

“Bayangkan kalau ada kebakaran kecil di fasilitas umum, tanpa APAR semua bisa panik. Dengan adanya alat ini, masyarakat bisa cepat menanganinya sebelum membesar. Sama halnya dengan sampah, kalau tidak disediakan sarana, akhirnya berserakan dan jadi masalah kesehatan. Jadi ini soal kesadaran kolektif,” tambahnya.

Langkah ini juga dipandang sebagai bentuk pembangunan berkelanjutan. Menurut Tahmiza, pekon tidak boleh hanya sibuk membangun jalan, gedung, atau saluran, tetapi juga harus memikirkan bagaimana masyarakat merasa aman, nyaman, dan terlindungi.

“Dana desa harus menyentuh kebutuhan riil. Infrastruktur tetap penting, tapi menjaga keselamatan dan kebersihan juga bagian dari pembangunan yang tidak kalah strategis,” tegasnya.

Tahmiza berharap masyarakat ikut menjaga fasilitas tersebut agar manfaatnya bisa dirasakan dalam jangka panjang. Ia juga menekankan bahwa setiap rupiah dana desa harus menjadi investasi sosial yang mengubah perilaku warga menjadi lebih peduli terhadap lingkungan dan siaga terhadap bencana.

“Program ini bukan milik pemerintah pekon semata, tapi milik bersama. Kalau tong sampah dijaga, kalau APAR digunakan sesuai fungsinya, berarti kita sudah selangkah lebih maju menuju desa yang aman, sehat, dan berdaya,” pungkasnya. (edi/lusiana)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan