KTT Sharm El-Sheikh Hasilkan Perdamaian Gaza

Jurnalis Palestina Saleh Aljafarawi Tewas Saat Meliput Bentrokan di Gaza--
RADARLAMBARBACAKORAN.CO – Warga Jalur Gaza, Palestina, mulai merasakan secercah harapan setelah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Sharm El-Sheikh, Mesir, resmi menghasilkan kesepakatan damai. Pertemuan yang digelar pada Senin (13/10/2025) itu menjadi momentum penting untuk mengakhiri konflik panjang yang melanda wilayah Gaza sejak Oktober 2023.
KTT tersebut dihadiri oleh sejumlah pemimpin dunia, termasuk Presiden Indonesia Prabowo Subianto, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, serta Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad Al Thani. Dalam forum ini, para pemimpin menyepakati langkah-langkah strategis untuk mendukung perdamaian di Timur Tengah, menghentikan ekstremisme, dan melindungi situs-situs keagamaan Islam, Kristen, dan Yahudi.
Kesepakatan itu menekankan pentingnya dialog dan diplomasi sebagai jalan utama penyelesaian konflik, sekaligus menolak segala bentuk kekerasan dan radikalisme. Namun, tantangan besar masih menanti, terutama dalam memastikan implementasi perjanjian dan keberlanjutan gencatan senjata di Gaza.
Sebelum konferensi berlangsung, Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan awal berupa pertukaran sandera. Israel juga mulai menarik sebagian pasukannya dari kota-kota besar di Gaza hingga mencapai “garis kuning”, atau sekitar 53 persen wilayah. Meski demikian, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan pasukan pertahanan Israel tetap mempertahankan posisi strategis di dalam Gaza sebagai langkah pengawasan keamanan.
Sementara itu, kelompok Hamas tampak masih mempertahankan pengaruhnya di lapangan. Beberapa pejuang Hamas terlihat tetap bersenjata meskipun perjanjian damai telah diteken. Hal ini memperlihatkan bahwa kelompok tersebut ingin menegaskan kembali otoritasnya di Gaza, di tengah tuntutan pelucutan senjata dari komunitas internasional.
Kondisi infrastruktur Gaza sendiri kini sangat memprihatinkan. Berdasarkan analisis PBB dan UNESCO, hampir 80 persen bangunan di Gaza rusak, termasuk lebih dari seratus situs warisan budaya dan sebagian besar fasilitas kesehatan. Dari total 36 rumah sakit, hanya 14 yang masih beroperasi sebagian.
Presiden AS Donald Trump, yang menjadi inisiator utama kesepakatan, menyebut perjanjian tersebut sebagai babak baru bagi rakyat Gaza. Ia menegaskan komitmen dunia untuk memulai pembangunan kembali wilayah itu, menyebutnya sebagai “hari yang baru dan indah” bagi perdamaian.