Program Makan Bergizi Gratis, Pemkab Pesbar Usulkan 16 Titik SPPG di Daerah 3T

Pemkab Pesisir Barat telah mengusulkan sebanyak 16 titik SPPG Kategori Daerah 3T. Foto _ dok.--

PESISIR TENGAH - Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program nasional peningkatan gizi masyarakat melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sebagai bentuk tindak lanjut atas surat permintaan dari Gubernur Lampung, Pemkab Pesbar telah menyampaikan data calon titik Satuan Pendidikan Penyelenggara Gizi (SPPG) di wilayah kategori Tertinggal, Terluar, dan Terdepan (3T) kepada pelaksana Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penyelenggaraan Program MBG Provinsi Lampung.

Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon (DPMP) Pesbar, Helmy Putra, S.IP., M.M., yang juga sebagai Sekretaris Satgas Percepatan Penyelenggaraan Program MBG Kabupaten Pesbar, menjelaskan bahwa penyampaian data tersebut merupakan bagian dari upaya Pemkab dalam mempercepat pelaksanaan program prioritas pemerintah pusat di wilayah pesisir dan pedalaman.

“Usulan ini kami sampaikan sebagai tindak lanjut atas surat Gubernur Lampung Nomor 400.10/5/5032/V.12/2025, yang meminta data calon titik SPPG pada daerah kategori 3T,” kata Helmy, Rabu, 15 Oktober 2025. 

Menurutnya, berdasarkan hasil verifikasi dan koordinasi lintas sektor, Pemkab Pesbar mengusulkan sebanyak 16 titik calon SPPG di wilayah kategori 3T. Usulan tersebut tersebar di sejumlah kecamatan yang dinilai membutuhkan perhatian lebih dalam hal pemenuhan gizi masyarakat, terutama bagi anak-anak usia sekolah.

“Untuk di Kabupaten Pesbar, calon titik SPPG 3T yang kami usulkan terdiri atas satu titik di Kecamatan Pulau Pisang, empat titik di Kecamatan Bangkunat, dan satu titik di Kecamatan Ngaras,” jelasnya.

Lebih lanjut, Helmy menjelaskan, wilayah lainnya yang diusulkan meliputi tiga titik di Kecamatan Ngambur serta tujuh titik di Kecamatan Lemong, yang merupakan daerah dengan kondisi geografis cukup menantang serta akses transportasi yang terbatas. Penetapan titik-titik tersebut, dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa indikator seperti tingkat keterpencilan wilayah, kondisi sosial ekonomi masyarakat, serta ketersediaan fasilitas pendidikan yang bisa dijadikan lokasi penyelenggaraan program MBG.

“Pemilihan titik ini tentu sudah melalui kajian dan koordinasi. Kita melihat wilayah mana yang paling membutuhkan, terutama di daerah dengan keterbatasan akses pangan bergizi,” jelasnya.

Dikatakannya, program Makan Bergizi Gratis (MBG) sendiri merupakan salah satu agenda strategis pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak usia dini. Program ini ditujukan untuk memberikan akses makanan sehat dan bergizi kepada anak-anak sekolah dasar dan menengah, terutama di wilayah tertinggal. Selain bertujuan menekan angka stunting, program ini juga diharapkan dapat mendorong ketahanan pangan serta meningkatkan daya saing generasi muda di masa depan.

“Kami sudah menyusun data dan mengirimkan usulan lengkap ke Satgas MBG Provinsi Lampung. Saat ini, kami masih menunggu tindak lanjut dari mereka terkait penetapan lokasi dan jadwal pelaksanaan,” ungkapnya.

Masih kata dia, program MBG ini sangat penting bagi masyarakat Pesbar, mengingat masih terdapat sejumlah wilayah yang termasuk kategori 3T dengan tingkat kesejahteraan yang relatif rendah. Dengan adanya program ini, pemerintah daerah berharap dapat memberikan manfaat nyata bagi anak-anak di pelosok pekon agar tidak tertinggal dalam hal pemenuhan gizi.

“Program ini tentu akan sangat membantu masyarakat, terutama di wilayah yang sulit dijangkau. Anak-anak bisa mendapatkan asupan gizi seimbang yang akan menunjang pertumbuhan dan prestasi mereka di sekolah,” pungkasnya. (yayan/*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan