Dua Warga Palestina Tewas, Gencatan Senjata Gaza Kembali Terganggu
UNGA Jadi Panggung Kecaman Israel atas Gaza--
RADARLAMBARBACAKORAN.CO- Dua warga Palestina tewas akibat serangan udara Israel di wilayah Beit Lahia, Jalur Gaza utara, pada Rabu (29/10/2025). Serangan ini dianggap sebagai pelanggaran terbaru terhadap gencatan senjata yang rapuh di kawasan tersebut. Militer Israel menyatakan sasaran serangan adalah infrastruktur yang dapat menimbulkan ancaman, termasuk gudang senjata yang diduga akan digunakan untuk serangan teror.
Insiden mematikan ini menyusul gelombang serangan sebelumnya yang menewaskan lebih dari 100 warga sipil Palestina, termasuk anak-anak dan perempuan. Para korban tewas segera dievakuasi ke Rumah Sakit Al-Shifa, sementara pihak militer menegaskan operasi mereka tetap mengikuti kesepakatan gencatan senjata meski mengklaim serangan dilakukan secara presisi.
Kelompok Hamas membantah keterlibatan pejuangnya dalam insiden penembakan tentara Israel di Rafah yang memicu eskalasi terbaru. Hamas menyerukan tekanan dari mediator gencatan senjata, seperti Qatar, Turki, dan Amerika Serikat, agar Israel menghentikan serangan terhadap warga sipil Gaza. Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menegaskan hak Israel untuk membalas serangan di tengah gencatan senjata.
PBB juga menyuarakan kekhawatiran atas eskalasi kekerasan ini. Kepala Hak Asasi Manusia PBB, Volker Turk, menekankan pentingnya menjaga perdamaian dan melindungi warga sipil. Bagi penduduk Gaza yang telah lama menderita, serangan udara terbaru kembali mengguncang upaya mereka untuk membangun kehidupan yang damai, termasuk anak-anak yang kini ketakutan tidur di rumah mereka sendiri.
Situasi ini menegaskan betapa rapuhnya gencatan senjata di Gaza, di mana setiap pelanggaran dapat menimbulkan korban jiwa baru dan memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah parah. Kebutuhan akan tekanan internasional dan pengawasan ketat terhadap semua pihak semakin mendesak agar eskalasi konflik tidak terus berlanjut.