Parosil Mabsus Kumpulkan Seluruh Peratin dan Camat
BUPATI Lampung Barat Parosil Mabsus Memberikan Arahan Kepada Camat, Lurah dan Peratin Se Lampung Barat. Foto Lusiana--
BALIKBUKIT – Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus mengumpulkan Peratin, Lurah dan Camat se Lampung Barat di Aula Kagungan, Selasa (11/11).
Bukan tentang pencairan Anggaran Dana Desa (ADD) atau kenaikan honor aparat pekon. Parosil memanggil seluruh pemangku pekon untuk membicarakan masa depan Lampung Barat — bagaimana setiap rupiah dana desa dapat benar-benar berdampak bagi rakyat di tengah tekanan efisiensi anggaran.
Dengan gaya khasnya yang tegas, Bupati Parosil Mabsus menegaskan, Dana Desa adalah wujud nyata komitmen negara memperkuat pekon sebagai fondasi pembangunan nasional. “Dana Desa bukan sekadar angka di atas kertas. Ini kepercayaan negara kepada pekon. Maka harus dikelola dengan transparansi, akuntabilitas, partisipasi, dan efisiensi tinggi,” tegas Parosil di hadapan para camat, lurah dan peratin.
Ia menambahkan, pemanfaatan Dana Desa ke depan harus fokus pada pengentasan kemiskinan ekstrem, ketahanan pangan, digitalisasi layanan publik, serta pembangunan berbasis padat karya.
“Kalau dikelola dengan benar, Dana Desa bisa menjadi motor penggerak kemajuan pekon dan kemandirian masyarakat,” ucapnya penuh keyakinan.
Dalam forum itu, Parosil juga membeberkan kondisi keuangan daerah yang tengah menghadapi tantangan berat. Lampung Barat mengalami pengurangan transfer pusat sebesar Rp162 miliar, sementara beban belanja meningkat karena tambahan TPP dan kebutuhan tenaga PPPK paruh waktu.
Meski begitu, Parosil meminta seluruh aparatur desa tetap optimistis.
“Kita jangan kalah oleh angka. Justru di saat sulit, sinergi antara pemerintah kabupaten dan pemerintah pekon harus semakin kuat,” ujarnya.
Pertemuan yang turut dihadiri Sekda Nukman, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pirwan, serta sejumlah kepala perangkat daerah itu juga membahas arah kebijakan penggunaan Dana Desa tahun depan.
Beberapa fokus utama yang disampaikan Bupati antara lain peningkatan infrastruktur desa yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat, sinergi dengan program prioritas nasional, termasuk penanggulangan bencana dan pemberdayaan ekonomi pekon, pengembangan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) sebagai wadah ekonomi kerakyatan, implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk mendukung ketahanan pangan dan peningkatan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana.
“Pekon harus punya arah yang jelas. Jangan hanya bangun jalan, tapi pikirkan bagaimana jalan itu membuka peluang ekonomi baru bagi warga,” pesan Parosil.
Menutup arahannya, Bupati dua periode itu menekankan pentingnya sinkronisasi program pekon dengan RKPD dan RPJMD Kabupaten, serta kehati-hatian dalam pengelolaan APBPekon agar terhindar dari persoalan hukum.
Ia juga mendorong seluruh camat dan peratin untuk aktif dalam gotong royong, terutama di bidang infrastruktur dan penanggulangan bencana.