Anggota DPRD Pesbar Segera Cek SDN 16 Krui Yang Rusak

11032024--

BANGKUNAT – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) khususnya dari daerah pemilihan (dapil) tiga, dalam waktu dekat segera melakukan pengecekan lokasi bangunan sekolah yang kondisinya rusak parah di SDN 16 Krui, Pekon Kota Jawa, Kecamatan Bangkunat.

Anggota DPRD Pesbar, Mad Muhizar, mengaku baru mendapat informasi jika di Kecamatan Bangkunat yang masuk dalam dapil tiga diwilayahnya itu masih terdapat kondisi bangunan sekolah yang rusak parah. Dengan adanya kondisi sekolah itu, dirinya selaku wakil rakyat dari dapil tiga itu akan mempertanyakan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pesbar.

“Selain akan mengecek langsung ke sekolah dimaksud, kita juga akan mempertanyakan ke Disdikbud Pesbar. Mengingat, anggaran Disdikbud Pesbar cukup besar untuk menunjang sarana dan prasarana pendidikan di Kabupaten ini,” kata politisi PDI Perjuangan tersebut.

Dijelaskannya, meski terkadang masyarakat mengetahui bahwa persoalan kondisi sekolah di Kabupaten Pesbar, terutama kondisi bangunan sekolah yang rusak itu juga karena ketidakpahaman dari operator sekolah. Karena rata-rata jika dilakukan pengecekan data sekolah melalui data pokok pendidikan (dapodik) di Kabupaten Pesbar ini mayoritas bangunan sekolahnya dalam kondisi baik. Namun, data yang ada pada Dapodik tersebut berbeda dengan kondisi dilapangan atau kondisi sebenarnya.

“Karena itu, yang menjadi persoalan dan harus dibenahi yakni kepala sekolah harus aktif memperhatikan kondisi sekolahnya, dan tetap terus melakukan update data sekolahnya,” jelasnya.

Karena, kata dia, rata-rata kerusakan bangunan sekolah juga berasal dari ketidak siagaan para dewan guru maupun kepala sekolah. Misalnya kerusakan bermula dari selembar atap, namun karena tidak langsung di laporkan untuk perbaikan, maka jelas kerusakannya akan terus bertambah. Jangan sampai menunggu kerusakannya parah terlebih dahulu baru dilaporkan. Bahkan, meski sudah terdapat kerusakan pada kondisi bangunan sekolahnya, namun pihak sekolah tidak melakukan update Dapodiknya.

“Karena Dapodik itu cukup penting, artinya jika yang dilaporkan dalam Dapodik itu kondisi bangunan sekolahnya dalam keadaan baik atau tidak ada kerusakan, tentu sekolah tersebut tidak perlu mendapat pembangunan. Namun, jika dalam Dapodik dilaporkan terdapat bangunan sekolah yang rusak maka itu jelas akan menjadi pertimbangan Pemerintah untuk dilakukan perbaikan,” katanya.

Seperti, kata dia, terhadap kerusakan bangunan sekolah yang ada di SDN 16 Krui di Kecamatan Bangkunat itu pihaknya berharap dapat menjadi perhatian serius bagi Pemkab setempat melalui Disdikbud Pesbar. Sehingga, bisa segera dilakukan penanganan tahun 2024 ini. Pihaknya juga sudha berkoordinasi dengan Disdikbud Pesbar mengenai hal itu, dan rencananya akan ditangani ditahun 2024 ini.

“Rencananya untuk penanganan kerusakan bangunan sekolah di SDN 16 Krui tersebut akan ditangani tahun ini melalui APBD Perubahan 2024. Kita juga tetap akan pantau dengan harapan benar-benar terealisasi,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Viral di Media Sosial (Medsos) video Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang dilakukan oleh sejumlah pelajar Sekolah Dasar (SD) yang diketahui berasal dari SD Negeri 16 Krui, Pekon Kota Jawa Kecamatan Bangkunat, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar).

Dalam video berdurasi sekitar 00.19 detikyang beredar luas di medsos itu, memperlihatkan seorang guru sedang memberikan materi pembelajaran di papan tulis, sementara sejumlah siswa terlihat serius mengikuti materi pelajaran oleh guru meski kondisi hujan deras. Sementara didalam ruang kelas belajar itu terlihat kondisi atap bangunan sudah banyak yang rusak dan bocor hingga guyuran air hujan membasahi ruang kelas.

Walau ruang kelas dalam kondisi bocor yang lumayan deras, hingga membuat bagian lantai kotor dan berlumpur, sejumlah siswa yang mengikuti kegiatan belajar itu tetap berupaya mengikuti seluruh kegiatan belajar yang diberikan gurunya. Dengan kondisi atap bocor bahkan sudah terlihat lapuk itu jelas membahayakan siswa dalam mengenyam pendidikan di sekolah Negeri itu.

Sementara itu, Kepala SD Negeri 16 Krui, Budiyanto, membenarkan jika video yang menunjukan kondisi ruang kelas belajar yang bocor saat kegiatan belajar mengajar itu merupakan di sekolah yang dipimpinnya.

Menurutnya, jumlah lokal kelas belajar yang rusak di sekolah itu ada tiga lokal. Sedangkan, mengenai kegiatan belajar mengajar disekolah terutama untuk siswa yang menempati tiga lokal yang rusak itu masih tetap berjalan sesuai jadwal setiap harinya, dengan membagi kelas, artinya ada yang jam belajar pagi dan ada yang jam belajar siang.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan