Memasuki Awal Ramadhan, Permintaan Konsumsi Ikan Nila di KJA Meningkat

11032024--

LUMBOKSEMINUNG - Memasuki bulan suci ramadhan 1445 Hijriah, permintaan kebutuhan ikan di keramba jaring apung (KJA) di Kecamatan Lumbokseminung Kabupaten Lampung Barat meningkat dari kebutuhan normal. 

Meski beberapa bulan lalu petani KJA sempat merugi akibat fenomena alam yakni menguapnya kadar blerang yang berdampak pada kematian massal ikan nila, namun memasuki bulan ramadhan membawa keberkahan tersendiri bagi petani di wilayah setempat.

Riswan salah seorang pemilik KJA di Pekon Kagungan, menerangkan bahwa permintaan pada ikan jenis nila tersebut mengalami peningkatan mencapai dua kali lipat dari sebelumnya 3 kuintal, sekarang mencapai 5 kuintal ikan perhari. 

“Sesuai dengan prediksi di awal untuk memenuhi permintaan yang tinggi, kami para pembudidaya telah menyimpan stok ikan selama bulan suci ramadhan. Sejauh ini penjualan kami lakukan di tingkat lokal karena untuk lokal saja kami sudah kebanjiran order,” terangnya. 

Kendati permintaan ikan nila terus meningkat, pihaknya mengaku harga jual tetap dalam kondisi normal yaitu Rp30.000/kilogram di tingkat pembudidaya.  Untuk sumber permintaan menurutnya tidak hanya terbatas pada warung dan rumah makan. Masyarakat pun juga berburu ikan untuk menu buka puasa maupun sahur. 

“Peningkatan permintaan konsumsi ini memang terjadi setiap tahun dibulan ramadhan, sehingga sebelumnya sudah kami antisipasi dengan menyiapkan pasokan yang lebih selama bulan Ramadhan ini,” tandasnya.

Seperti diketahui, KJA di Kecamatan Lumbok Seminung, binaan Dinas Perikanan menjadi pemasok ikan terbesar di kabupaten setempat.

Berdasarkan data dari Dinas Perikanan kabupaten setempat ada sekitar 200 unit KJA binaan Pemkab Lambar dan 50 unit KJA perorangan yang dikelola masyarakat Lumbokseminung. Dengan jumlah itu, menjadikan Lumbokseminung sebagai pemasok ikan terbesar di kabupaten setempat lantaran mampu mendistribusikan ikan sebanyak 15 ton per harinya.

Adapun produksi ikan jenis nila sebanyak 15 ton tersebut didistribusikan untuk konsumsi lokal maupun dalam daerah, seperti ke Kabupaten Lampung Utara dan Kota Bandarlampung. Bahkan sesekali pendistribusian dilakukan hingga ke keluar provinsi seperti Sumatera Selatan, Jawa Barat, hingga Surabaya. (*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan