Pj.Sekda Pesbar Kunjungi Bayi Yang Didiagnosa Alami Hisprung

Pj.Sekda Pesbar, Drs.Jon Edwar, M.Pd., melakukan kunjungan sekaligus memberikan bantuan dari Pemkab setempat untuk keluarga Rizki Saputra, bayi berusia 1,5 bulan, di Pekon Sukajadi Kecamatan Krui Selatan, yang didiagnosa mengalami hisprung post op colosto--

KRUI SELATAN – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), Drs.Jon Edwar, M.Pd., Rabu  24 April 2024, kemarin mengujungi sekaligus menyerahkan bantuan dari Pemkab setempat untuk keluarga Rizki Saputra, bayi berusia 1,5 bulan, di Pekon Sukajadi Kecamatan Krui Selatan, yang didiagnosa mengalami hisprung post op colostomy.

Dalam ksemepatan itu Jon Edwar didampingi Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pesbar, Agus Triyadi, S.IP, M.M., beserta rombongan, Koordinator TKSK Pesbar, Joko Nugroho, Peratin Sukajadi Bazargan, S.Pd.I., serta pihak terkait lainnya.

Dalam kesempatan itu, Jon Edwar, menyampaikan, Pemkab Pesbar tetap berupaya untuk membantu keluarga dari bayi yang mengalami hisprung itu. Salah satunya dengan harapan agar pihak keluarga sepakat agar bayi itu dapat dirawat di rumah sakit di Jakarta. Sehingga, bisa mendapat penanganan yang lebih intensif. Karena itu, diharapkan agar keluarga bayi itu mendukung upaya pengobatan itu.

“Pemkab Pesbar melalui Dinsos dan TKSK di Pesbar akan tetap berupaya dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat, terutama masyarakat yang memang kurang mampu,” katanya.

Seperti, lanjutnya, terhadap  warga yang sakit dan harus mendapatkan penanganan serius. Yang jelas Pemkab setempat berharap keluarga bayi itu sepakat agar bayi yang mengalami sakit atau didiagnosa tidak bisa buang air besar, bahkan sebelumnya sudah dilakukan operasi itu dapat dilakukan penanganan lebih insentif di rumah sakit di Jakarta.

“Dengan begitu mudah-mudahan kedepan kondisi kesehatan bayi ini bisa terus membaik, begitu juga dengan kondisi sakit yang dialaminya mudah-mudahan bisa pulih maksimal,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pesbar, Agus Triyadi, mengatakan bahwa kunjungan yang dilakukan tersebut juga sekaligus untuk mengupayakan agar bayi itu bisa mendapat penanganan yang lebih intensif lagi di rumah sakit yang ada di Jakarta dengan difasilitasi dari TKSK Pesbar yang merupakan perpanjangtanganan dari Kementerian Sosial (Kemensos) republic Indonesia.

“Jika tidak ada perubahan, keluarga bayi itu menyepakati untuk perawatan anaknya, dan mudah-mudahan secepatnya bisa diberangkatkan ke rumah sakit yang ada di Jakarta. Artinya, jika memang sudah siap, maka kemungkinan besok (hari ini, red) sudah bisa diberangkatkan ke Jakarta,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnnya, Rizki Saputra, bayi berjenis kelamin laki-laki berusia sekitar 1,5 bulan, buah hati dari pasangan Epi Soni Iraya dan Handayani, warga Pekon Sukajadi Kecamatan Krui Selatan, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), didiagnosa mengalami hisprung post op colostomy. Pasalnya, sejak kelahiran bayi itu tidak bisa Buang Air Besar (BAB), bahkan sebelumnya sempat menjalani operasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Muluk, Bandar Lampung.

Kepala UPTD Puskesmas Krui Selatan, NS.Eka Sapta Saputra, S.Kep., mengatakan, bayi itu lahir pada 1 Maret 2024 sekitar pukul 11.30 Wib di Poskesdes Pekon Padang Haluan, Kecamatan Krui Selatan, melalui bidan desa setempat, karena di Pekon Padang Haluan itu adalah tempat tinggal orangtuanya. Setelah lahir, sekitar dua hari dirumah orangtuanya, bayi tersebut tidak juga bisa BAB dan mengalami muntah-muntah.

“Lalu, bayi itu langsung dibawa ke RSUD KH.M.Thohir yang tidak jauh dari Pekon Padang Haluan sekitar pukul 22.00 Wib pada 3 Maret 2024,” kata dia, Minggu 21 April 2024.

Ditambahkannya, setelah dilakukan pemeriksaan di RSUD KH.M.Thohir, dan kondisi bayi tidak mau minum ASI dan terus mengalami muntah-muntah, malam itu juga bayi tersebut di rujuk ke RSUD Alimuddin Umar, Lampung Barat untuk mendapatkan penanganan yang lebih intensif. Berdasarkan hasil diagnosa dari RSUD Alimuddin Umar bayi itu didiagnosa hisprung post op colostomy. Pihak RSUD Alimuddin Umar, berkoordinasi dengan pihak RSUD Abdul Muluk untuk dilakukan tindakan operasi.

“Sambil menunggu jadwal operasi di RSUD Abdul Muluk, bayi itu juga dilakukan perbaikan keadaan umum terlebih dahulu di NICU RSUD Alimuddin Umar,” jelasnya.

Masih kata Eka, setelah mendapat jadwal operasi, pada 3 April 2024 lalu bayi itu kemudian dirujuk ke RSUD Abdul Muluk untuk dilakukan tindakan operasi. Kemudian, pada 18 April 2024, bayi itu diperbolehkan pulang ke rumah. Begitu sampai di rumahnya, bidan desa di Pekon Sukajadi langsung melakukan kunjungan dan perawatan terhadap luka post operasi dan pembersihan colostomy (tempat BAB buatan). Terlebih keluarga pasien itu merupakan dari keluarga kurang mampu. Sehingga, sangat membutuhkan uluran tangan para dermawan untuk membantu pengobatan bayi itu. Bahkan, dari Puskesmas juga berupaya membantu pasien itu. “Sampai saat ini, Puskesmas Krui Selatan sudah tiga kali melakukan kunjungan,” pungkasnya. *

Tag
Share