Puskesmas Lakukan Intervensi Serentak, Gerakan Pencegahan Stunting

Ilustrasi Stunting--

BATUKETULIS - Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah guna menurunkan angka stunting di Kabupaten Lampung Barat, hari ini di seluruh kecamatan atau wilayah kerja puskesmas melaksanakan kegiatan intervensi serentak pencegahan stunting pada Jumat 7 Juni 2024.

Seperti yang dilaksanakan oleh Puskesmas Batukebayan, Kecamatan Batuketulis, Kabupaten Lampung Barat yang di pusatkan di Balai Pekon Bakhu. Kegiatan itu dihadiri Camat Batuketulis Sri Handayani, Kepala Puskesmas Batukebayan Sarwo Edi Wahono, Pj Peratin Bakhu Aruman, serta para petugas kesehatan dan kader posyandu. 

Disampaikan Camat Batuketulis Sri Handayani, kegiatan intervensi serentak pencegahan stunting ini wajib diikuti para ibu hamil, bayi dan balita yang ada di Batuketulis. Kegiatan dilakukan penimbangan berat badan, pengukuran lingkar lengan dan lingkar kepala, serta tinggi badan serta akan dilajukan intervensi sesuai dengan tata laksana kasus yang ditemui.

“Harapan kita semua dengan adanya kegiatan ini akan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang stunting dan upaya-upaya pencegahannya pun semakin berjalan di masyarakat,” ucap Sri.

Sementara, Kepala Puskesmas Batukebayan Sarwo Edi Wahono mengatakan dilaksanakan kegiatan intervensi serentak pencegahan stunting yaitu mendeteksi dini masalah gizi, memberikan edukasi pencegahan stunting kepada seluruh sasaran dan melakukan intervensi segera bagi sasaran yang memiliki masalah gizi serta meningkatkan kunjungan cakupan sasaran ke Posyandu.

 “Kegiatan ini sebagai wujud kolaborasi dan sinergi untuk menyukseskan program intervensi serentak pencegahan stunting. Diharapkan upaya ini dapat mencegah angka stunting baru di Lambar khususnya di Kecamatan Batuketulis,” harapnya 

Selain dihadiri para balita, ibu hamil, kegiatan ini juga di ikuti calon pengantin yang mana mereka akan mendapatkan pelayanan kesehatan yang diperlukan berupa pendataan, deteksi dini dan edukasi serta intervensi bagi catin secara berkelanjutan oleh tenaga kesehatan. Pihaknya mengaku siap menyukseskan gerakan intervensi serentak pencegahan stunting ini melalui kolaborasi lintas sektor kecamatan termasuk dengan unsur Puskesmas, penyuluh KB hingga pekon.

“Melalui gerakan ini diharapkan calon pengantin mendapatkan pelayanan kesehatan yang diperlukan berupa pendataan, deteksi dini dan edukasi serta intervensi bagi catin secara berkelanjutan. Program kerjasama seperti ini selain untuk menambah wawasan terkait ilmu pernikahan bagi catin juga sekaligus langkah preventif mencegah munculnya kasus stunting baru sehingga masyarakat di sini bebas stunting dapat segera terwujud,” tandasnya.*

 

Tag
Share