PLN Ajukan 3 Triliun PMN 2025 Untuk Bangun Kelistrikan Daerah Terpencil

PLN Ajukan 3 Triliun PMN 2025 Untuk Bangun Kelistrikan Daerah Terpencil-----

Radar Lambar - Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dalam agenda Rapat Kerja bersama Menteri BUMN pada Rabu, 10 Juli 2024 menyetujui usulan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp3 triliun untuk PT PLN (Persero) pada tahun 2025. 

Dana tersebut dialokasikan untuk mendukung PLN dalam mencapai Rasio Elektrifikasi dan Rasio Desa Berlistrik (RDB) 100%, sesuai dengan komitmen mewujudkan keadilan energi di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).

Anggota Komisi VI DPR RI sekaligus pimpinan Rapat Kerja, Muhammad Sarmuji, mendukung penuh alokasi PMN ini untuk meningkatkan akses listrik di daerah terpencil.

“Kita (Komisi VI DPR RI) mendukung sepenuhnya penguatan listrik desa dan pemasangan jaringan listrik hingga pelosok,” kata Sarmuji.

Menteri BUMN Erick Thohir berharap dukungan PMN ini dapat memberikan manfaat signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kami berharap PMN ini bisa tepat sasaran dan memberikan manfaat lebih untuk pertumbuhan ekonomi serta kebijakan yang menjaga pertumbuhan secara menyeluruh,” ujar Erick Thohir di Gedung DPR RI Jakarta, Rabu 10 Juli 2024.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa PLN bersama Pemerintah berkomitmen penuh untuk menyediakan listrik hingga ke seluruh pelosok tanah air, termasuk daerah 3T.

”Listrik adalah kebutuhan primer bagi masyarakat. Bersama Pemerintah, kami akan terus mendorong pemerataan listrik hingga wilayah 3T sesuai dengan sila ke-5 Pancasila, demi meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia,” ujar Darmawan.

PLN dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyusun dan menyepakati roadmap program Listrik Desa (Lisdes) untuk mencapai Rasio Desa Berlistrik PLN 100%. 

PLN mengajukan alokasi PMN untuk program Lisdes tahun 2025 guna melistriki 85 ribu pelanggan di 1.092 desa.

”PLN terus berupaya menghadirkan listrik ke pelosok meski dihadapi tantangan aksesibilitas, geografis, dan kondisi rawan keamanan serta konflik sosial. Program Lisdes yang tersisa merupakan daerah-daerah ekstrim yang sulit dijangkau dan berada di wilayah 3T,” tambah Darmawan.

Darmawan menjelaskan bahwa lewat transformasi digital yang dilakukan PLN, roadmap Lisdes kini terintegrasi dengan peta geospasial, memastikan perencanaan dan eksekusi Lisdes lebih terukur dan tepat sasaran.

"Komunikasi juga dilakukan ke Forkopimda. Di daerah masing-masing, setiap GM bertemu dengan Gubernur, Bupati, DPRD, dan stakeholder lain untuk mendapatkan dukungan, karena program listrik desa ini adalah program negara. Kami pastikan tidak ada yang hidup dalam kegelapan,” jelas Darmawan.

Dalam periode 2015-2022, PLN berhasil memanfaatkan dana PMN sebesar Rp49,81 triliun untuk pembangunan infrastruktur kelistrikan, termasuk melistriki 7.980 desa yang dinikmati 1,37 juta masyarakat di seluruh Indonesia. Hingga Mei 2024, Rasio Desa Berlistrik Nasional mencapai 99,87%. PLN terus berupaya menyerap dana PMN secara optimal untuk mencapai target RDB 100%.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan