Titik Rawan Banjir di Pajarbulan Belum Ada Penanganan

Ilustrasi Bersihkan Saluran Drainase--

WAYTENONG – Keluhan masyarakat  khususnya pengendara terus bermunculan, menyoal jalan nasional, tepatnya di depan Hotel Chandra, Kelurahan Pajarbulan, Kecamatan Waytenong, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) yang  kerap dilanda banjir, khususnya saat musim penghujan.

Buruknya system drainase  di wilayah itu menyebabkan hampir setiap kali terjadi hujan deras badan jalan berubah menjadi genangan air, yang menggangu kelancaran lalu lintas dan usaha warga baik yang memiliki Rumah Toko (Ruko) dan Hotel.

Tahun 2023 lalu pernah tersampaikan oleh pihak penanggung jawab jalan nasional yakni BPJN Wilayah II jika di tahun itu akan dibangun saluran air (drainase) sebagai upaya dalam penanganan banjir akibat tidak maksimalnya drainase dan pembuangan air yang ada saat ini. 

Namun hingga saat ini, belum terlihat akan direalisasikan sehingga kondisi banjir tidak dapat dihindarkan dan warga maupun pengguna jalan harus siap menerima atas artikel tersebut.

Warga setempat Damanuri, sangat menyayangkan terkait masih terjadinya genangan air yang cukup besar setiap kali terjadi hujan di ruas jalan nasional tersebut karena tidak diberikan penanganan ataupun pembangunan sebagaimana dijanjikan sebelumnya. 

Ia mengatakan, seharusnya pihak terkait pemerintah cekatan dalam melakukan tindakan seperti halnya perbaikan jalan yang memang kondisinya memprihatinkan salah satunya jalan nasional di depan Hotel Chandra setempat yang telah lama sekali mengalami banjir namun belum ada tindakan. 

”Karena itu kami mengharapkan jika memang penanganan banjir akibat hujan di lokasi itu telah ada rencana agar dapat direalisasikan sehingga masyarakat bisa melintas dengan nyaman begitu juga warga sekitaran tidak terganggu melaksanakan rutinitas maupun usaha dampak dari genangan air yang menutupi badan jalan hingga halaman rumah ataupun ruko di sekitaran,” kata dia.

Sementara, pantauan media ini di lokasi karena banjir sudah menjadi pemandangan setiap kali terjadi hujan deras dan dimanfaatkan oleh anak-anak untuk bermain seperti halnya melihat kendaraan yang melintas dan berpacu untuk tidak macet di tengah genangan air. Seakan kondisi memprihatinkan tersebut justru dimanfaatkan sebagai tempat wisata.*

Tag
Share