BENCANA ALAM, Pohon Tumbang Mendominasi
Kepala Pelaksana BPBD Lambar Padang Prio Utomo, S.H----
BALIKBUKIT - Pohon tumbang mendominasi bencana yang terjadi di Kabupaten Lampung Barat (Lambar). Hal itu berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, dimana selama tujuh bulan terakhir, dari total 27 kejadian bencana yang terjadi, 13 diantaranya pohon tumbang.
Kepala BPBD Lambar, Padang prio Utomo, S.H., mengatakan, cuaca ekstrim yang mengakibatkan pohon tumbang, antara lain terjadi di jalan nasional lintas Liwa-Gunungkemala Krui di Pal 8 dan jalan lintas Liwa-Gunungkemala KM 17 serta jalan nasional lintas Liwa, Pekon Kerang, dan jalan nasional-Gunung Kemala Krui KM 19 serta jalan nasional Liwa-Gunungkemala Krui KM 28 Pekon Kubuperahu.
Untuk bencana banjir terjadi di Pekon Bandaragung, Pekon Tembelang dan Pekon Bumihantatai Kecamatan Bandarnegeri Suoh, dan Pekon Kerang Kecamatan Batubrak, Pekon Purawiwitan Kecamatan Kebuntebu sehingga berdampak terhadap puluhan hektar areal persawahan dan sekolah serta sejumlah rumah. Selanjutnya, bencana non alam yaitu satu orang hilang terjadi di Pekon Sukaraja Kecamatan Batubrak serta satu orang hilang/hanyut terjadi di Way Semaka Kecamatan Bandarnegeri Suoh, dan satu lagi dan satu orang hanyut terjadi di Way Semoung Kecamatan Suoh. “Di Lampung Barat juga terjadi bencana gempa bumi dan erupsi terjadi di Kecamatan Suoh,” kata dia.
Padang merinci 27 bencana yang terjadi di Lambar itu meliputi tanah longsor tiga, banjir tujuh, pohon tumbang 13, non alam tiga, gempa bumi dan erupsi satu.
Mengingat saat ini musim kemarau, Padang, menghimbau masyarat Lambar untuk tetap waspada, hal ini perlu dilakukan untuk antisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. “Kita imbau masyarakat untuk tetap waspada, apalagi saat ini musim kemarau sehingga rawan terjadi bencana kebakaran,” imbuhnya.
Sekadar diketahui, pada tahun 2023 lalu, jumlah bencana alam yang terjadi di Kabupaten Lambar mencapai 53 bencana dengan jumlah kerugian sebesar Rp2 miliar.
Sementara untuk korban jiwa tiga orang meninggal dunia, mengungsi 15 orang, warga terdampak 978 jiwa, rumah terendam 248 unit, rusak berat 17 unit, rumah rusak ringan enam unit. Kemudian lahan 20,9 hektar, fasilitas umum pendidikan dua, fasilitas jalan Tujuh serta fasilitas jembatan Tujuh. *