Buah Pokak Khasiatnya Dahsyat untuk Kesehatan

Foto Dok--

RADAR LAMBAR - Tanaman Pokak merupakan tumbuhan yang mudah ditemukan di Kabupaten Lampung Barat. Jika menemukan, ambil buahnya untuk disantap karena manfaatnya sangat besar untuk kesehatan tubuh.

Bahkan untuk ibu rumah tangga, jika ke pasar mencari sayuran jangan lupa beli buah pokak tersebut. Karena buah itu bukan mahal harganya tapi mahal khasiatnya. 

Di pasaran harga buah tersebut paling mahal Rp 25-30 ribu per kilogram, dan bisa di beli per ons. Dapat juga di cari dipasar online dengan harga yang setara.

Sebelum mengetahui khasiatnya untuk tubuh sangat luar biasa, ketahui dulu bahwa buah ini sering juga disebut buah cepokak atau takokak. 

Secara  umumnya di pedesaan masyarakat menyebutnya buah terong pipit karena memang buah ini masuk kategori keluarga terong. 

Dalam mengolahnya untuk jadi santapan ada banyak cara seperti dapat dicampurkan ke dalam sayuran apa pun baik berupa smbal tumisan atau bahkan kuah.Tapi agar lebih nikmat buah pokak ini dijadikan sebagai lalapan saat santap nasi.

Hanya saja terkait rasa memang hambar, atau tidak jauh beda dengan saat menyantap terong hijau yang biasa di lalapan. Tentunya terlepas bagaimana mengolahnya khasiatnya tetap sama sangat luar biasa bagi tubuh. 

Seban dalam buah pokak ini terdapat beberapa kandungan seperti vitamin A, vitamin C zat besi, fosfor, kalium dan kalsium. Selain kandungan antioksidan, ada pula torvogenin, sisalogenone, dan chlorogenen

Mengapa didebutkan khasiatnya luar biasa untuk kesehatan karena sangat baik untuk pengobatan mata. Dapat membantu mengatasi keluhan pada mata, baik mata plus, mata minus. 

Buah berbiji bulat ini juga  sangat berkontribusi menurunkan tekanan darah yang tinggi dan menekan kolestrol. 

Jadi bagi siapa yang ada penyakit gejala stroke, makan buah pokak akan sangat membantu untuk pemulihan. Berkhasiat pula meredakan asam urat, dan zat besi di dalamnya efektif mengatasi anemia. 

Lalu, mampu menetralkan asam lambung dan juga bisa digunakan untuk pengobatan penyakit diabetes mellitus. (rinto/haris)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan