PAGARDEWA - Dalam pemanfaatan Anggaran Dana Desa (ADD), Pemerintah Pekon Pahayu, Kecamatan Pagar Dewa, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), diantaranya merealisasikan pembangunan jalan usaha tani, Pemangku Lima.
Peratin Pahayu Jaya Heri Asnadi mengatakan, batuan fisik dari Dana Desa tersebut adalah jalan sentral di Pemangku Lima, sebagai akses mobilitas hasil bumi dan jalan anak-anak ke SD setempat.
Ia menyampaikan rasa syukur, meski pada proses pembangunan cor jalan cukup ekstrim, turunan tajam dan licin. Namun berkat semangat yang luar biasa, sekarang jalur telah dimanfaatkan masyarakat.
”Dengan pembangunan badan jalan itu mempersingkat mobilitas warga terutama dalam pengangkutan hasil bumi. Mengingat jalur lama jarak jangkau dua kali lebih panjang daripada jalur yang dibangun tersebut,” ungkapnya Senin 7 Oktober 2024.
Ia juga jelaskan rabat beton sepanjang 150 Meter tahap pertama memanfaatkan Dari Dana Desa Senilai Rp104.550.000, dengan sistem pembanguan di mulai dari titik ekstrim.
"Total luas jalan yang kita berikan pembangunan ini mencapai setengah kilometer dan pembangunan yang telah direalisasikan, tahap pertama Dana Desa di titik yang sulit, untuk jalur yang rata akan diberikan pembangunan lanjutan pada tahap berikutnya," jelas ujarnya.
"Didahulukan pembangunan di jalur sepanjang turunan ini, supaya di masyarakat tidak mengalami kesusahan baik dalam pengangkutan hasil bumi maupun pengantaran anak pulang pergi sekolah," harapnya.
Karena itu pihaknya mengajak warga untuk bersama dalam melakukan perawatan maupun pemeliharaan pada jalan tersebut supaya mampu bertahan lama.
Pendamping Desa Kecamatan Pagar Dewa M. Arif Rohman, membenarkan bahwa pembangunan badan jalan tersebut menjadi prioritas warga yang tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Pekon Pahayu Jaya 2024 yang di tetapkan dalam Musyawarah Desa (Musdes) Juli 2023.
Arif tegaskan jalur itu wajib dituntaskan pembangunannya. "Harapan dan ajakan saya kepada pihak pekon dalam aspek pembangunan fasilitas umum diupayakan agar dilakukan secara berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan jalur.
"Saya meminta kedepannya telah menentukan prioritas pembangunan jangan sampai terputus. Mainkan dalam organisasi program pekon bisa menyelesaikan hingga seratus persen, jangan justru kegiatan belum rampung tetapi sudah dipindahkan ke program lain," ajaknya.
Terusnya, dalam mengambil prioritas pembanguan, aparatur pekon dengan perhitungan jumlah pemanfaat diambil rangking dengan menghitung jumlah pemanfaatan.
Karena melalui itu, penting dalam penerapan pendataan desa melalui SDGs Pekon, indeks desa membangun (IDM) yang hasil rekomendasinya di aplikasikan.
"Karena itu saya mengharap kepada pemerintah dalam tahapan perencanaan untuk 2025 agar mencermati hasil rekomendasi pendataan SDGs dan IDM, kan disandingkan dengan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pekon. (rinto/nopri)