Tingkatkan Risiko Stroke, Apakah Kopi atau Teh?

Selasa 15 Oct 2024 - 18:07 WIB
Reporter : Nopriadi
Editor : Nopriadi

Radarlambar.bacakoran.co - Studi terbaru telah menunjukkan bahwa diantara teh  dengan kopi salah satunya bisa meningkatkan risiko stroke, sementara itu studi lainnya menyebut mampu menurunkan risiko stroke.

Studi dilakukan University of Galway dengan  bekerja sama McMaster University, Kanada, serta jaringan peneliti stroke internasional menyebutkan minum lebih dari empat cangkir kopi sehari meningkatkan risiko stroke hingga 37% lebih tinggi.

Hanyaa saja, sebaliknya mengonsumsi air putih serta teh hitam maupun hijau bisa menurunkan risiko stroke.

Penelitian tersebut merupakan bagian dari ‘Interstroke’ salah satu studi internasional terbesar tentang faktor risiko stroke dengan melibatkan hampir 27.000 orang di 27 negara tak terkecuali hampir 13.500 orang yang mengalami stroke pertama mereka.

Prof Martin O’Donnell dekan eksekutif College of Medicine Nursing and Health Sciences di University of Galway serta dokter konsultan stroke menubut, meskipun tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko terpenting risiko stroke juga bisa diturunkan melalui pilihan gaya hidup sehat dengan menjaga pola makan serta aktivitas fisik.

Menurut penelitian tersebut kopi mengandung kafein yang bisa meningkatkan tekanan darah, dimana itu menjadi faktor risiko stroke, hanya saja penelitian tersebut tak meneliti terkait jenis kopinya.

Kemudian minuman bersoda termasuk yang dimaniskan menggunakan gula serta yang menggunakan pemanis buatan, seperti gula diet maupun tanpa gula, hal itu dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke sebesar 22%.

Angkanya meningkat tajam jika mengonsumsi 2 atau lebih minuman ini sehari.

Hubungan dengan minuman bersoda kemudian risiko stroke paling besar terjadi di Eropa Timur serta Tengah, Timur Tengah, Afrika, selanjutnya Amerika Selatan.

Adapun peneliti mengatakan banyak produk yang dipasarkan sebagai jus buah itu terbuat dari konsentrat dan mengandung gula tambahan dan bahan pengawet, dimana itu bisa menghilangkan manfaat yang biasanya dikaitkan dengan buah segar, serta justru meningkatkan risiko stroke. (*)

 

Kategori :

Terkait