Rahayu Saraswati Soroti Permasalahan Kelangkaan BBM di NTT Usai Kasus Pemecatan Ipda Rudy Soik

Senin 28 Oct 2024 - 17:50 WIB
Reporter : Nopriadi
Editor : Nopriadi

Radarlambar.bacakoran.co - Ketua Umum Jaringan Nasional Anti-Tindak Pidana Perdagangan Orang (JarNas TPPO), Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, menyatakan bahwa masalah kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai teratasi setelah munculnya kasus pemecatan Ipda Rudy Soik. Hal ini disampaikan saat Rahayu mendampingi Ipda Rudy dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Senin, 28 Oktober.

 

RDP tersebut melibatkan Kapolda Sulteng, Irjen Agus Nugrohodan, dan Kapolda NTT, Irjen Daniel Tahi Silitonga. Dalam kesempatan itu, Rahayu menekankan pentingnya fokus pada penyelesaian masalah mafia BBM dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di NTT, alih-alih terjebak dalam polemik terkait pemecatan Ipda Rudy.

 

“Saya ingin menekankan bahwa kita seharusnya memusatkan perhatian pada mafia. Mafia BBM dan mafia TPPO harus menjadi prioritas utama kita,” ungkap Wakil Ketua Komisi VII DPR RI itu.

Ipda Rudy Soik dipecat oleh Polda NTT setelah berusaha mengungkap praktik mafia BBM di daerah tersebut. Dia dianggap melanggar kode etik profesi Polri dan dituduh tidak profesional dalam penyelidikan dugaan penyimpangan BBM di Kupang. Selain itu, Rudy juga dianggap melakukan pelanggaran disiplin, termasuk pencemaran nama baik rekan-rekan Polri dan meninggalkan tugas tanpa izin.

Rahayu, yang merupakan keponakan Presiden Prabowo Subianto, mengenal Ipda Rudy sebagai sosok yang tulus dalam mengusut kasus-kasus kejahatan. Ia menyayangkan bahwa seorang polisi yang berkomitmen untuk memberantas mafia BBM justru terkena sanksi pemecatan.

 

“Sangat disayangkan jika ada anggota polisi yang bersih dan berintegritas malah dipecat hanya karena ingin melawan praktik-praktik yang merugikan,” tuturnya.

Saras berharap agar semua pihak lebih fokus dalam upaya memberantas mafia BBM dan TPPO di NTT. Dia menambahkan bahwa kelangkaan BBM di NTT tampaknya berkurang sejak publik mulai memperhatikan kasus pemecatan Ipda Rudy.

 

“Saya menerima laporan bahwa sejak kasus ini terangkat, pasokan BBM di NTT menjadi lebih lancar,” kata Rahayu. (*)

Kategori :