BALIKBUKIT - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lampung Barat tidak mampu menjaga keindahan Kota Liwa sebagai ibukota bumi beguai jejama sai betik tersebut.
Padahal, kabupaten setempat sempat mendapatkan piala Adipura, dimana beberapa tahun lalu dinilai berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan.
Berdasarkan pantauan dilapangan, sejumlah taman seperti taman pembatas jalan, yang dahulu tampak indah kini mulai mengalami kerusakan, di beberapa titik rumput liar mulai menyelimuti taman pembatas jalan, seperti yang tampak di jalur dua raden intan, mulai dari taman kota Hamtebiu Kelurahan Pasar Liwa hingga depan Pengadilan Negeri (PN) Liwa, Kelurahan Waymengaku.
Mewakili Kepala DLH Lampung Barat Muhammad Henry Faisal, Kabid Pertamanan Ahmad Ahmuh mengklaim, secara rutin dilakukan pembersihan dan pemeliharaan pada taman-taman yang menjadi tanggungjawab pihaknya.
Namun, kata dia, karena keterbatasan anggaran, maka pemeliharaan taman tidak bisa dilakukan secara optimal. "Untuk bersih-bersih dan pemeliharaan tanaman yang ada di taman dan pembatas jalan, itu dilakukan secara rutin, tetapi memang kendala kita anggarannya," ungkap Ahmad Ahnuh.
Ia memperkirakan, rumput-rumput liar yang tumbuh subur di taman pembatas jalan itu merupakan area yang lebih dahulu dilakukan pembersihan oleh petugas.
”Mungkin yang awal-awal itu yang sudah tumbuh rumput, nanti akan kami perintahkan petugas untuk melakukan pembersihan kembali," ujarnya.
Ahnuh juga membantah jika banyak tanaman mati, khususnya tanaman pucuk merah pada area taman pembatas jalan yang juga menjadi tanaman khas di taman pembatas jalan tersebut itu dikarenakan kurangnya perawatan.
”Kalau tanaman-tanaman itu kita rawat juga, memang ada satu dua yang mati, tetapi itu bukan karena tidak dilakukan pemeliharaan," pungkasnya. (nopri/haris)