Insiden ini terjadi di tengah krisis politik yang semakin mendalam di Haiti. Negara yang dilanda kekacauan ini sedang bersiap untuk melantik perdana menteri baru, meskipun proses tersebut terhambat oleh perselisihan politik yang berlarut-larut. Bahkan baru-baru ini, Dewan Transisi Haiti memutuskan mengganti Perdana Menteri Garry Conille, yang menjabat selama lima bulan, dengan seorang pengusaha Alix Didier Fils-Aime. Keputusan itu semakin memperburuk ketegangan politik di negara yang sudah lama terpuruk dalam krisis.
Kekosongan legislatif di Haiti, yang sudah tidak mengadakan pemilihan umum sejak 2016, telah memperburuk kondisi politik dan menambah ketidakstabilan di negara tersebut. Sementara itu, krisis keamanan dan kesehatan juga semakin mengancam kehidupan masyarakat Haiti.