Putin Ancaman Gunakan Rudal Oreshnik untuk Serang Kyiv, Ukraina Sebut Hanya Fiksi

Jumat 29 Nov 2024 - 16:36 WIB
Reporter : Nopriadi
Editor : Nopriadi

Radarlambar.bacakoran.co - Presiden Rusia, Vladimir Putin, baru-baru ini mengancam akan menggunakan rudal Oreshnik, senjata jarak menengah yang sebelumnya digunakan untuk menyerang Dnipro, Ukraina, dalam serangan ke ibu kota Kyiv. Dalam pernyataannya di Kazakhstan pada Kamis (28/11), Putin menyatakan bahwa rudal ini tidak dapat dihancurkan oleh sistem pertahanan udara manapun dan bisa digunakan untuk menyerang berbagai fasilitas penting di Kyiv, termasuk militer, industri, dan pusat pengambilan keputusan.

Putin menggambarkan kekuatan kinetik rudal Oreshnik sangat besar, bahkan menyerupai dampak meteorit yang jatuh, yang menurutnya dapat mengakibatkan kerusakan parah, seperti terbentuknya danau akibat dampaknya. Meskipun rudal ini belum dilengkapi dengan hulu ledak nuklir, ia menyatakan bahwa kekuatan kinetiknya setara dengan serangan nuklir jika digunakan berulang kali di satu lokasi. Pernyataan ini menambah ketegangan, mengingat sebelumnya Rusia telah berulang kali menunjukkan kemampuan rudal-rudal canggih mereka.

Ancaman ini muncul setelah negara-negara Barat, termasuk AS, Inggris, dan Prancis, menyetujui permintaan Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh yang mereka berikan guna menyerang target militer di dalam Rusia. Hal ini dianggap oleh Moskow sebagai langkah yang semakin meningkatkan ketegangan dan ancaman terhadap Rusia, khususnya terkait dengan kemampuan Ukraina untuk melancarkan serangan di dalam wilayah Rusia.

Meskipun Kyiv dilindungi oleh sistem pertahanan udara yang cukup kuat, dengan berbagai baterai pertahanan yang mengurangi dampak serangan, ancaman terhadap ibu kota Ukraina tetap menjadi masalah besar. Namun, pemerintah Ukraina tidak tinggal diam dan dengan cepat merespons klaim Putin. Mykhailo Podolyak, penasihat Presiden Ukraina, dengan tegas membantah bahwa rudal Oreshnik tidak dapat dihancurkan oleh sistem pertahanan udara. Menurutnya, klaim tersebut hanya "fiksi belaka" dan mencerminkan ketidaktahuan Putin tentang teknologi militer. Podolyak menambahkan bahwa Putin telah mengajukan klaim serupa sebelumnya tentang rudal Kinzhal, yang akhirnya terbukti bisa dihancurkan oleh sistem pertahanan udara seperti Patriot.

Podolyak juga meragukan keberadaan rudal Oreshnik itu, menyatakan bahwa kemungkinan besar rudal tersebut hanya merupakan versi modifikasi dari rudal balistik antarbenua Rusia yang sudah ada sebelumnya, bukan senjata baru yang sangat canggih seperti yang digembar-gemborkan oleh Putin

Kategori :