AIRHITAM – Pemerintah Pekon Sidodadi, Kecamatan Airhitam, Kabupaten Lampung Barat, terus berinovasi menciptakan kampung bernuansa pertanian sesuai dengan profesi mayoritas penduduknya sebagai petani. Melalui pemanfaatan Anggaran Dana Desa (ADD), pemerintah setempat berupaya meningkatkan ketahanan pangan sekaligus kesejahteraan masyarakat.
Mayoritas warga Pekon Sidodadi berasal dari suku Jawa, yang dikenal menjaga keharmonisan dengan semangat kekeluargaan dan gotong royong.
Hal ini terlihat dari pemanfaatan hampir seluruh lahan untuk kegiatan produktif. Di sepanjang jalan poros pekon, misalnya, banyak dijumpai tanaman pohon pisang dan tanaman lainnya, mencerminkan karakter khas desa ini.
Pj Peratin Pekon Sidodadi, Muhaimin S.E., menyampaikan bahwa pada tahun 2024, sebanyak 20 persen dari ADD dialokasikan untuk program ketahanan pangan. Program ini terbagi ke dalam dua bidang utama, yaitu bidang hewani dan nabati.
Bidang hewani, sebanyak 40 ekor kambing telah disalurkan kepada empat kelompok peternak, yaitu Pandawa, Arjuna, Gatot Kaca, dan Srikandi. Setiap kelompok bertanggung jawab membesarkan dan mengembangkan 10 ekor kambing.
Program ini tidak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, tetapi juga membuka peluang usaha baru melalui penjualan ternak.
Bidang nabati, diwujudkan melalui pengembangan Rumah Pangan Lestari (RPL), seperti budidaya tanaman buah dalam pot (tabulampot). Tanaman yang dikembangkan meliputi tomat, cabai keriting, daun seledri, terong, pakcoy, dan timun. Program RPL dikelola oleh empat kelompok kerja (Pokja) PKK, dengan masing-masing kelompok fokus pada satu jenis tanaman.
Selain itu, pengurus inti PKK juga mengelola budidaya tanaman mantang madu di demplot PKK. “Melalui program ketahanan pangan di sektor nabati dan hewani, masyarakat tidak perlu membeli semua kebutuhan di pasar. Selain itu, program ini dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga,” ujar Muhaimin.
Ia menambahkan, hasil peternakan dan pertanian juga dapat dimanfaatkan untuk menunjang usaha pertanian sebagai mata pencaharian utama warga.
Selain program ketahanan pangan, pemerintah pekon tetap memprioritaskan pembangunan infrastruktur. Tahun ini, realisasi pembangunan meliputi Talut Penahan Tanah (TPT) di Pemangku Rejo Sari I dan pembangunan rabat beton di Pemangku Rejo Sari II.
Di sektor kesehatan, pemerintah fokus pada upaya penanganan dan pencegahan stunting. Salah satunya melalui gerakan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil, ibu menyusui, bayi, dan balita, sesuai amanah pemerintah pusat.
Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. (rinto/nopri)