Indonesia Akan Produksi Emas hingga 70 Ton, Siapa Pemiliknya?

Jumat 06 Dec 2024 - 16:16 WIB
Reporter : Rinto Arius
Editor : Edi Prasetya

Radarkambar.bacakoran.co - Indonesia sebentar lagi akan menjadi salah satu produsen emas terbesar, dengan potensi produksi mencapai 50-70 ton emas batangan setiap tahunnya. Ini menjadi mungkin berkat beroperasinya fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Smelter Manyar, Gresik, Jawa Timur.

Hendi Prio Santoso, Direktur Utama Holding BUMN Pertambangan MIND ID, menjelaskan bahwa fasilitas ini memungkinkan Indonesia mengolah mineral ikutan yang sebelumnya hanya diekspor dalam bentuk konsentrat tembaga.

"Selama ini, saat konsentrat tembaga diekspor, kita belum mampu memanfaatkan mineral ikutannya. Kini, dengan selesainya pembangunan smelter dan fasilitas PMR, Indonesia bisa menghasilkan emas sendiri dengan perkiraan produksi 50-70 ton per tahun," ungkapnya dalam rapat dengan Komisi XII DPR RI.

Target Produksi dan Keunggulan Fasilitas

Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, mengungkapkan bahwa fasilitas PMR ini akan mulai beroperasi pada minggu kedua Desember 2024. Diperkirakan, PMR mampu memproduksi 50-60 ton emas per tahun, tergantung pada kadar bijih yang diolah. Selain emas, fasilitas ini juga akan menghasilkan lebih dari 200 ton perak, 30 kg platinum, 375 kg palladium, serta mineral lain seperti selenium dan bismut.

"PMR ini adalah bukti keseriusan PTFI dalam menambah nilai tambah di dalam negeri," ujar Tony.

PT Aneka Tambang Tbk (Antam) juga telah menandatangani kesepakatan untuk membeli 30 ton emas dari smelter ini. Kerja sama ini diproyeksikan akan menghemat devisa negara hingga ratusan triliun rupiah.

"Freeport dan Antam memiliki kepentingan sama dalam mendukung hilirisasi mineral. Dan kami siap menyediakan lebih banyak emas jika Antam membutuhkan," tambah Tony.

Dengan langkah ini, Indonesia tidak hanya meningkatkan nilai tambah hasil tambangnya, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada impor logam mulia. (*)

Kategori :