Radarlambar.Bacakoran.co - Konflik yang terus berlangsung di wilayah Gaza mengalami perkembangan terbaru pada Senin hingga Selasa (17/12/2024) waktu setempat.
Israel dikabarkan sedang mengupayakan gencatan senjata melalui pembicaraan di Doha, Qatar, meski serangan ke Gaza terus berlanjut.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadapi potensi hukuman berat, termasuk ancaman hukuman mati, atas dugaan kejahatan perang.
Upaya Gencatan Senjata Gaza
Dilaporkan elegasi Israel berada di Doha guna membicarakan gencatan senjata dan pertukaran sandera tahanan dengan Hamas.
Menurut laporan sumber media internasional, pembicaraan ini difasilitasi oleh Qatar, dengan keterlibatan Amerika Serikat dan Mesir. Meski sempat ada jeda konflik singkat tahun lalu, negosiasi berulang kali mengalami jalan buntu.
Ekonomi Palestina di Ambang Kehancuran
Bank Dunia mencatat dampak konflik ini terhadap perekonomian Palestina sangat signifikan. Dalam laporan terbaru, produksi ekonomi Gaza dilaporkan turun drastis hingga 86%, sedangkan Tepi Barat mengalami penurunan 23%.
Tingkat inflasi meroket hingga 300%, dengan harga pangan melonjak 440%, mengakibatkan mayoritas penduduk Gaza berada di ambang kerawanan pangan akut.
Tanggapan Internasional terhadap Konflik
Sementara itu, kelompok Houthi di Yaman meluncurkan serangan rudal ke wilayah Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina. Israel juga menutup kedutaannya di Irlandia akibat ketegangan diplomatik terkait tuduhan genosida.
Hukuman untuk Netanyahu
Di sisi lain, perdebatan terkait kemungkinan hukuman mati bagi Netanyahu semakin mencuat. Beberapa negara pro-Palestina mempertimbangkan langkah bersama untuk mengadili pejabat Israel atas dugaan kejahatan perang, namun yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional ditolak israel. (*)
Kategori :