Pada sisi positifnya, kebijakan ini telah berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gaya hidup sehat. Banyak warga yang mulai lebih memperhatikan pola makan mereka dan rutin berolahraga untuk menjaga berat badan agar tetap sehat.
Pemerintah Jepang memandang obesitas sebagai masalah serius yang dapat membebani sistem kesehatan negara. Dengan populasi yang semakin menua, Jepang berusaha keras untuk memastikan bahwa warganya tetap sehat dan produktif lebih lama. Sindrom metabolik, yang terkait dengan obesitas, adalah penyebab utama penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Karena itu, Jepang berupaya mengurangi prevalensi obesitas dengan cara yang sangat terstruktur dan terorganisir.
Selain itu, Jepang memiliki salah satu angka harapan hidup tertinggi di dunia, dan pemerintah sangat berfokus pada pencegahan penyakit untuk menjaga agar warga dapat hidup lebih lama dengan kualitas hidup yang baik. Oleh karena itu, kebijakan terkait kesehatan, termasuk yang berkaitan dengan berat badan, dilihat sebagai langkah penting untuk meningkatkan kesejahteraan jangka panjang.
Meskipun tujuan kebijakan ini baik, banyak yang merasa bahwa adanya aturan yang mengharuskan pengukuran ukuran pinggang dan menilai orang berdasarkan ukuran tubuh mereka dapat menciptakan stigma terhadap individu yang lebih besar. Di Jepang, budaya penampilan dan kesempurnaan tubuh sangat ditekankan, dan ini sering kali berhubungan dengan standar sosial yang ketat. Akibatnya, kebijakan ini berisiko meningkatkan masalah terkait citra tubuh, seperti kecemasan atau gangguan makan.
Selain itu, ada juga kritik yang menyatakan bahwa obesitas tidak selalu berkaitan dengan ukuran pinggang, dan bahwa faktor-faktor lain, seperti genetika, kondisi medis, dan gaya hidup secara keseluruhan, harus lebih dipertimbangkan. Beberapa orang berpendapat bahwa pendekatan yang lebih holistik terhadap kesehatan, yang mencakup kesejahteraan mental dan emosional, akan lebih efektif daripada hanya berfokus pada pengukuran fisik.
Jadi, meskipun tidak ada "hukum yang melarang orang gemuk" di Jepang, kebijakan pemerintah yang terkait dengan pengukuran ukuran pinggang dan upaya pencegahan obesitas bisa dibilang merupakan bentuk regulasi yang kontroversial dan cukup ketat. Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga kesehatan masyarakat, tetapi seringkali diperdebatkan karena dampaknya terhadap citra tubuh dan kebebasan pribadi.
Jepang, dengan budaya dan standar sosial yang sangat menghargai ketertiban, kedisiplinan, dan kesehatan masyarakat, terus berusaha menyeimbangkan antara kebijakan kesehatan yang ketat dan perlindungan terhadap hak pribadi individu.(*)