SUOH – Kawasan wisata Kawah Nirwana termasuk destinasi wisata Keramikan di Pekon Sukamarga, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat, terpaksa ditutup sementara selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru). Penutupan ini disebabkan oleh meningkatnya konflik antara satwa liar, terutama Harimau Sumatera dan Gajah Liar, dengan manusia yang berdampak pada keselamatan pengunjung.
Salah seorang anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Wisata Suoh dan Bandar Negeri Suoh, Sudarto mengatakan, penutupan tersebut merupakan langkah yang perlu diambil demi keselamatan pengunjung.
”Kami memang belum bisa membuka kembali destinasi wisata Kramikan dan Kawah Nirwana dalam waktu dekat karena kami masih sering menemukan jejak-jejak tapak kaki satwa liar, seperti Harimau Sumatera dan Gajah Liar, yang bisa menimbulkan ancaman bagi keselamatan pengunjung,” ujarnya.
Meskipun demikian, Sudarto menegaskan bahwa destinasi wisata lain di sekitar Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh tetap dibuka untuk umum, seperti Danau Asam dan Danau Lebar. Menurutnya, kawasan ini relatif lebih aman untuk dikunjungi.
”Kami berharap para wisatawan tetap dapat menikmati keindahan alam di Danau Asam dan Danau Lebar yang tetap beroperasi. Semoga hal ini dapat membantu perekonomian warga sekitar,” tambah Sudarto.
Sementara itu, Camat Bandar Negeri Suoh, Mandala Harto, S.IP, juga mengungkapkan kekhawatirannya terkait potensi bahaya dari konflik antara manusia dan satwa liar. ”Meski kawasan wisata di sekitar Danau Asam dan Danau Lebar relatif aman, kami tetap harus menutup Kramikan dan Kawah Nirwana karena area tersebut terletak di jalur pergerakan satwa liar yang dapat berisiko bagi pengunjung,” jelas Mandala.
Mandala juga menekankan pentingnya sektor pariwisata alam dalam mendukung perekonomian lokal. ”Wisata alam di daerah kami memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat, seperti bagi pedagang, pemandu wisata, dan penyedia akomodasi. Dengan tetap dibukanya destinasi wisata yang aman, kami berharap perekonomian warga di Kecamatan Bandar Negeri Suoh dan Suoh bisa terus tumbuh,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Mandala mengimbau para wisatawan untuk lebih sadar akan keberadaan satwa liar di sekitar area wisata. ”Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, yang melingkupi kawasan wisata kami, adalah rumah bagi berbagai jenis satwa yang dilindungi. Kami mengajak para wisatawan untuk menjaga kelestarian alam dan tidak merusak habitat satwa liar,” katanya.
Meskipun kawasan wisata lainnya seperti Danau Asam dan Danau Lebar tetap dibuka, pengunjung diminta untuk tetap waspada dan mematuhi segala petunjuk keselamatan. Pihak berwenang juga menghimbau wisatawan untuk menjaga kebersihan dan tidak melakukan aktivitas yang bisa membahayakan diri sendiri maupun alam sekitar.
”Keberlanjutan sektor pariwisata alam ini sangat penting bagi kesejahteraan masyarakat setempat. Kami berharap wisatawan dapat menikmati keindahan alam dengan bijak, sekaligus tetap menjaga keselamatan diri dan lingkungan,” tutup Mandala.
Dengan tetap dibukanya wisata Danau Asam dan Danau Lebar, harapannya, perekonomian warga setempat tetap dapat berkembang, meski dengan tantangan yang ada. Para pengunjung diimbau untuk menjaga kelestarian alam dan mendukung upaya perlindungan satwa liar di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan,Katanya. (adi/nopri)