BALIKBUKIT – Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Kepolisian Republik Indoneisa (Polri) untuk mendukung percepatan swasembada pangan melalui program tanam jagung serentak.
Terkait hal itu, Pemkab Lampung Barat dalam hal ini Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak), Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) bersama Polres Lampung Barat mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) membahas program pengembangan jagung di lahan perkebunan atau lahan lainnya dalam rangka mendukung swasembada pangan di Aula Disbunnak, Rabu (8/1/2025)
Dalam pertemuan itu, Kepala Disbunnak Yudha Setiawan, S.I.P., mengungkapkan pada prinsipnya pihaknya siap mendukung program pengembangan jagung tersebut dan sebagai bentuk dukungan yaitu saat ini sudah ada 33,12 hektar lahan yang telah disiapkan dari luas lahan 41,30 hektar yang dibutuhkan (sesuai kuota).
“Sesuai dengan data yang disampaikan petugas penyuluh lapangan (PPL), lahan yang sudah siap baru 33,12 hektar, sementara lahan yang dibutuhkan 41,30 hektar. Jadi masih ada kekurangan sekitar 8 hektar lagi dan untuk kekurangan ini kita berharap kepada kawan-kawan penyuluh untuk mendata lagi dilapangan dan kita minta tanggal 10 sudah dilaporkan,” kata dia seraya menambahkan, lahan 33,12 hektar tersebut berasal dari 5 kecamatan.
Sementara Kabid Tanaman Pangan pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Onni Violetta Saragi mengungkapkan, dalam rangka antisipasi el nino pada tahun lalu, Lampung Barat diminta oleh pemerintah pusat untuk menyiapkan lahan 100 hektar, namun sudah ada lahan seluas 41 hektar. Akan tetapi lahan tersebut sudah dimanfaatkan untuk tanaman padi sehingga tidak masuk kriteria untuk lahan yang akan ditanam jagung.
“Lahan yang akan ditanami tanaman jagung ini tidak bisa lahan persawahan dan tidak berada di hutan lindung. Jadi bisa ditanam di lahan perkebunan, di sela sela kopi atau lada dan sawit, atau lahan yang belum digarap,” kata dia
Sementara itu, Kepala Ketahanan Pangan Maidar, S.H., mengungkapkan, terkait program Polri dalam rangka ketahanan pangan, intinya adalah bagimaan memberdayakan pekarangan agar masyarakat tidak kesulitan untuk pangan. “Polri sendiri sudah ada yang melakukan launching terkait penanaman jagung, seperti halnya di Provinsi Sumatera Utara dan untuk Lampung Barat untuk program penanaman jagung secara tumpang sari ini kita bahas hari ini, jadi kita petakanan lahan lahan untuk 41 hektar, dan saat ini baru ada lahan 33 hektar yang sudah siap jadi tinggal mencari lahan sekitar 8 hektar lagi,” kata dia.
Kabag SDM Kompol Suherman, S.H., menjelaskan penanaman jagung serentak ini merupakan program pemerintah terkait ketahanan pangan.
Ada beberapa program yang melibatkan Polri, salah satunya program pengembangan jagung di lahan perkebunan atau lahan lainnya dalam rangka mendukung swasembada pangan. “Untuk Lampung Barat rencananya akan disiapkan lahan seluas 41,30 hektar dan terkait lahan ini kita berharap adanya kerjasama dari pemerintah daerah untuk sama-sama menyiapkannya,” ujarnya.
Masih kata dia, adapun kriteria lahannya yaitu lahan tidak boleh dihutan lindung, lahan tidak pernah ditanami jagung, lahan yang akan ditanam jagung bukan lahan padi gogo serta lahan bukan lahan persawahan.
”Launching penanaman jagung secara serentak akan dilaksanakan pada tanggal 21-23 Januari mendatang, jadi kita berharap adanya kerjasama dari pemerintah daerah,” pungkas dia. *