Unjuk Rasa Pegawai Kemendiktisaintek Terkait Mutasi dan Pemecatan Tiba-Tiba

Senin 20 Jan 2025 - 13:43 WIB
Reporter : Nopriadi
Editor : Nopriadi

Radarlambar.bacakoran.co -Pada Senin, 20 Januari 2025, sejumlah pegawai Kemendiktisaintek menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor mereka yang terletak di Kompleks Kemendikbud, Jakarta Pusat. Aksi ini dipicu oleh keputusan Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro yang melakukan mutasi terhadap beberapa pegawai tanpa penjelasan yang jelas, yang menimbulkan ketidakpuasan di kalangan mereka.

Salah satu pegawai yang terdampak adalah Neni Herlina, yang menduduki posisi sebagai Prahum Ahli Muda dan Pj Rumah Tangga Kemendiktisaintek. Neni mendapati dirinya dipindahkan secara mendadak ke Kemendikdasmen tanpa pemberitahuan yang memadai. Menurut Neni, ia hanya diberitahu secara singkat dan langsung disuruh untuk membawa barang-barangnya dan pergi ke Kemendikdasmen. Keputusan pemindahan ini membuat Neni merasa terkejut dan bingung.

Masalah ini berawal dari kejadian yang melibatkan penataan meja di ruang kerja yang tidak sesuai dengan permintaan Menteri Satryo, serta masalah pemasangan WiFi di rumah dinas Neni yang terlambat dipasang. Neni menjelaskan bahwa meskipun ia dan timnya berusaha untuk menyelesaikan pemasangan WiFi sesuai permintaan Menteri, keterlambatan tersebut membuat Menteri Satryo marah. Ketika ketua tim Neni, yang sedang sakit, tidak dapat mengangkat telepon pada malam hari, Menteri Satryo langsung mengirimkan pesan WhatsApp yang berisi pemecatan terhadap Neni.

Perlakuan ini semakin memuncak pada hari Jumat, 17 Januari 2025, ketika Menteri Satryo mendatangi ruang kerja Neni di lantai 8 dan memarahinya di depan rekan-rekannya. Neni merasa dipermalukan dan harga dirinya tercoreng di hadapan pegawai lainnya.

Saat ini, Neni mengaku merasa ketakutan untuk kembali bekerja dan merasa bingung dengan situasi yang tengah dihadapinya. Ia berharap Kemendiktisaintek dapat memberikan keadilan dan menyelesaikan masalah ini dengan baik, agar kejadian serupa tidak terulang lagi pada pegawai lainnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro terkait insiden ini.(*)



Kategori :