BATUBRAK - Peristiwa serangan harimau menewaskan salah satu warga di Talang Kubu Balak, Pekon Kegeringan Kecamatan Batubrak Kabupaten Lampung Barat, pihak Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) memastikan tidak akan melakukan penangkapan terhadap harimau tersebut.
Hal itu ditegaskan Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Liwa, San Andre Jatmiko, S.Hut., M.M., saat diminta tanggapan mengenai langkah TNBBS untuk menindaklanjuti konflik satwa liar dan manusia tersebut.
Menurut San Andre Jatmiko, harimau yang terlibat dalam serangan ini diduga merupakan satwa lokal yang sudah lama tinggal di area tersebut, yang merupakan habitat alami mereka yang merupakan kawasan TNBBS.
”Karena TKP memang berada di dalam kawasan taman nasional, yang merupakan habitat alami harimau, jadi tidak ada rencana penangkapan satwanya. Sebaliknya, kami mengajak semua pihak untuk mensosialisasiakan kepada masyarakat agar tidak ada lagi yang tinggal dalam kawasan hutan taman nasional,” pungkas Andre.
Konflik antara manusia dan satwa liar kembali terjadi di Kabupaten Lampung Barat. Seorang petani yang tinggal di kebun wilayah Kubu Balak, Pekon Kegeringan, Kecamatan Batu Brak, ditemukan tewas mengenaskan dengan kondisi tubuh yang tidak utuh dan diduga dimangsa oleh harimau sumatera, Selasa, 21 Januari 2025.
Diketahui, korban yang diketahui bernama Zainudin alias Pon, seorang warga asal Purworejo, Jawa Tengah, yang baru seminggu tinggal di daerah tersebut.
Peristiwa ini menambah deretan panjang daftar korban serangan Harimau Sumatera yang terjadi di Lampung Barat, setelah sebelumnya terjadi di Kecamatan Suoh dan Bandarnegeri Suoh (BNS).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, keluarga korban melaporkan bahwa Zainudin telah hilang setelah pergi ke kebun yang berada di Talang Kubu Balak, Dusun Way Lipu, Pekon Kegeringan Kecamatan Batubrak. Kakak korban, Romidin, yang melaporkan kejadian tersebut, mengungkapkan bahwa adiknya terakhir kali terlihat pada Minggu, 19 Januari 2025.
Setelah laporan diterima, keluarga dan warga setempat segera melakukan pencarian. Mereka menemukan beberapa barang milik korban di sekitar kebun, seperti celana, golok, dan tas. Lebih mengerikan lagi, mereka juga menemukan jejak yang diduga berasal dari harimau sumatera, yang mengarah ke lokasi tubuh korban.
Sumber dari tim Satgas Konflik Gajah Suoh dan BNS yang enggan disebutkan namanya menjelaskan, bahwa tim pencari kemudian menemukan kaki dan tangan korban yang terpisah tak jauh dari lokasi perkebunan milik korban. Selain itu, ditemukan juga golok, tas, dan ponsel korban. ”Jejak harimau juga ditemukan di sekitar lokasi, yang semakin memperkuat dugaan bahwa korban diserang oleh harimau,” ujarnya.
Sementara, Kapolsek BNS Iptu Andi Junaidi, mengungkapkan bahwa laporan mengenai hilangnya Zainudin diterima pada Selasa, 21 Januari 2025, sekitar pukul 18.00. Setelah menerima laporan tersebut, pihak kepolisian langsung menuju ke lokasi kejadian yang berada di perbatasan antara Dusun Melebui Balak, Pekon Tembelang, dan Talang Kubu Balak. Tim kemudian melakukan pencarian bersama warga setempat dan menemukan barang-barang korban di area yang tidak jauh dari lokasi penemuan jejak harimau.
”Kami juga menemukan beberapa petunjuk lain, seperti tulang manusia yang diduga bagian tubuh korban. Setelah itu, kami melanjutkan pencarian dan meminta bantuan pihak terkait untuk melanjutkan pencarian korban,” ujar Andi Junaidi.
Beberapa bagian tubuh korban, seperti kaki, tangan dan bagian pinggang ditemukan tidak jauh dari lahan perkebunan yang digarap oleh korban, petugas gabungan juga sudah melakukan evakuasi dan memberangkatkan tubuh korban ke kampung halaman menggunakan ambulance.
Dilain pihak, Camat Batubrak, Ruspel Gultom mengatakan proses evakuasi terhadap tubuh korban sudah selesai dilakukan, dari hasil musyawarah tubuh korban akan dibawa keluarga untuk dimakamkan di kampung halaman. ”Korban sudah di evakuasi dan akan di makamkan oleh keluarga di Jawa,” kata dia.
Ruspel menambahkan, saat proses evakuasi beberapa bagian tubuh korban sudah tidak utuh lagi, namun ia tidak bisa membeberkan bagian tubuh korban mana saja yang berhasil di evakuasi oleh tim gabungan. ”Bagian kaki dari pinggang sudah enggak utuh lagi,” sambungnya.