PESISIR TENGAH - Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) setempat, terus berupaya memulihkan sektor pertanian pasca banjir salah satunya yang melanda sejumlah wilayah di Kecamatan Krui Selatan.
Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP Pesbar, Muchtar Husin, S.P., mendampingi Kepala DKPP Pesbar, Unzir, S.P., mengatakan, salah satu langkah strategis yang diambil dalam pemulihan di sektor pertanian pasca banjir itu yakni memberikan penyuluhan kepada para petani yang terdampak untuk segera melakukan penanaman ulang padi menggunakan benih yang masih tersedia. Mengingat, stok cadangan benih daerah di tingkat Provinsi telah habis.
“Kita mengimbau para petani agar memanfaatkan benih yang dimiliki untuk segera melakukan penyemaian dan percepatan penanaman ulang tanaman padi yang rusak akibat banjir,” katanya, Kamis 23 Januari 2025.
Muchtar juga menyebutkan bahwa DKPP Pesbar tengah berupaya mengajukan bantuan benih cadangan nasional kepada pemerintah pusat. Langkah ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan stok benih cadangan di wilayah Pesbar ini tersedia, mengingat Kabupaten ini juga belum memiliki cadangan benih sendiri. Sebelumnya, Pemkab Pesbar telah menyalurkan bantuan benih padi kepada petani, termasuk yang saat ini terdampak banjir.
“Namun, meski belum ada tambahan stok benih daerah, kita berharap hal ini tidak menjadi hambatan bagi petani untuk terus menanam ulang,” jelasnya.
Masih kata dia, DKPP Pesbar juga aktif memberikan penyuluhan di lapangan, termasuk di wilayah Kecamatan Krui Selatan. Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan arahan teknis sekaligus memotivasi petani agar segera memulihkan lahan pertanian mereka.
“Dengan langkah percepatan ini, diharapkan produksi padi di wilayah Pesbar dapat kembali normal,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, DKPP Kabupaten Pesbar telah menyelesaikan proses inventarisasi terhadap dampak kerusakan tanaman padi yang ada di lahan sawah warga akibat terendam banjir yang melanda Kecamatan Krui Selatan beberapa waktu lalu.
Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP Pesbar, Muchtar Husin, mendampingi Kepala DKPP Pesbar, mengatakan bahwa, hasil pengecekan yang dilakukan oleh petugas lapangan menunjukkan bahwa sekitar 85 persen tanaman padi yang berada di wilayah Kecamatan Krui Selatan mengalami kerusakan akibat terendamnya sawah akibat banjir.
“Kondisi ini tentu menjadi masalah besar bagi para petani yang sangat bergantung pada hasil pertanian padi untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka,” katanya.
Dikatakannya, setelah air banjir surut, DKPP Pesbar mengerahkan petugas lapangan untuk melakukan pengecekan terhadap kondisi tanaman padi yang terendam. Dari hasil pengecekan itu, ditemukan sekitar 85 persen tanaman padi di Kecamatan Krui Selatan mengalami kerusakan.
“Ini merupakan dampak yang cukup signifikan bagi para petani yang tergantung pada hasil pertanian mereka,” jelasnya.
Ditambahkannya, dari hasil inventarisasi yang dilakukan, luasan lahan yang terdampak di Kecamatan Krui Selatan cukup luas seperti di Pekon Way Napal, tercatat ada sekitar dua hektare lahan sawah yang terendam dan padinya mengalami kerusakan. Begitu juga di Pekon Way Suluh, dengan luas lahan yang terdampak sekitar 4,5 hektare, serta di Pekon Padang Raya yang memiliki luas sekitar 1,5 hektare.
“Kerusakan ini diperkirakan akan mempengaruhi hasil panen pada musim mendatang, yang akan berdampak pada perekonomian petani di wilayah itu,” jelasnya. *