Autoimun: Penyakit yang Membuat Sistem Kekebalan Tubuh Menyerang Diri Sendiri

Minggu 02 Feb 2025 - 17:37 WIB
Reporter : Yayan Prantoso
Editor : Budi Setiawan

Proses diagnosis penyakit autoimun melibatkan serangkaian tes medis, seperti pemeriksaan darah untuk mendeteksi adanya autoantibodi, tes fungsi organ, serta biopsi organ yang terpengaruh jika diperlukan. 

Setelah diagnosis ditegakkan, pilihan pengobatan akan disesuaikan dengan jenis dan tingkat keparahan penyakit.

Pengobatan bertujuan untuk mengendalikan gejala, menurunkan aktivitas sistem kekebalan tubuh yang berlebihan, dan menjaga fungsi organ yang terpengaruh. 

Beberapa pilihan pengobatan yang umumnya digunakan adalah:

- Obat Anti-Peradangan Nonsteroid (NSAID) untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan.

- Kortikosteroid yang dapat menekan respons imun tubuh dan meredakan peradangan.

- Obat Imunosupresan yang digunakan untuk menghambat aktivitas sistem kekebalan tubuh yang berlebihan.

- Terapi Fisik dan Rehabilitasi, yang membantu mempertahankan atau meningkatkan mobilitas dan fungsi tubuh.

 

Walaupun penyakit autoimun tidak dapat dicegah sepenuhnya, langkah-langkah tertentu dapat diambil untuk mengurangi kemungkinan terjadinya flare-up atau kekambuhan gejala. 

Mengadopsi pola makan yang seimbang dan kaya nutrisi, rutin berolahraga, mengelola stres dengan baik, serta cukup tidur adalah cara-cara yang dapat mendukung kesehatan sistem kekebalan tubuh.

Penyakit autoimun memang dapat menjadi tantangan besar bagi penderitanya. Namun, dengan pemahaman yang lebih baik tentang kondisi ini dan pengobatan yang tepat, penderita dapat tetap menjalani hidup dengan kualitas yang lebih baik. 

Jika Anda atau orang yang Anda kenal mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter.

Mengenali tanda-tanda penyakit autoimun sejak dini dapat membawa perubahan positif dalam pengelolaan kesehatan. Jangan biarkan autoimun menghalangi Anda untuk menjalani hidup dengan optimal.(*)

Kategori :