BANGKUNAT - Menyikapi serangan harimau sumatera yang memangsa ternak warga, Unit Pelaksana Teknis Daerah Kesatuan Pengelolaan Hutan (UPTD KPH) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) bersama instansi terkait segera memasang kamera trap atau kamera pengintai di sekitar lokasi kejadian, tepatnya di Talang Gelundung, Pekon Pagar Bukit, Kecamatan Bangkunat.
Kepala UPTD KPH Kabupaten Pesbar, Dadang Trianahadi, S.P., M.M., mengatakan pasca kejadian itu, tim telah melakukan pengecekan di lokasi dan berencana memasang kamera pengintai dalam waktu dekat. Hal itu diharapkan dapat memberikan data akurat terkait individu harimau yang berkeliaran di wilayah tersebut.
“Rencana pemasangan kamera pengintai itu juga bertujuan untuk memantau pergerakan harimau secara lebih efektif dan mencegah konflik lebih lanjut antara satwa liar dan masyarakat,” kata Dadang, Minggu 2 Februari 2025.
Dijelaskannya, dengan pemantauan yang lebih optimal, pihaknya berharap dapat mengambil langkah pencegahan yang lebih tepat guna. Seiring dengan kejadian ini, masyarakat sekitar Talang Gelundung mulai mengurangi aktivitas di kebun yang berbatasan dengan kawasan hutan. Banyak warga yang telah memindahkan hewan ternak mereka ke wilayah perkampungan demi menghindari serangan lanjutan.
“Selain itu, warga juga melakukan berbagai upaya penghalauan, seperti membuat bunyi-bunyian agar harimau tidak kembali mendekati pemukiman dan lahan perkebunan,” jelasnya.
Masih kata dia, pihaknya juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan mengikuti arahan petugas dalam menghadapi situasi ini. Pihaknya juga berharap permasalahan konflik antara harimau dan warga di Pekon Pagar Bukit dapat segera terselesaikan.
“Mudah-mudahan permasalahan konflik satwa liar dan masyarakat yang ada di wilayah Pekon Pagar Bukit itu bisa segera tuntas, sehingga masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti biasa,” tandasnya.
Sebelumnya, insiden serangan harimau sumatera kembali terjadi di Kabupaten Pesisir Barat. Setelah sebelumnya sempat menimbulkan kekhawatiran di Pekon Rawas, Kecamatan Pesisir Tengah, kini peristiwa serupa terjadi di Pekon Pagar Bukit, Kecamatan Bangkunat. Pada Kamis 30 Januari 2025, seekor harimau memangsa seekor sapi dewasa milik warga setempat, Turiman, di Talang Gelundung.
Kepala UPTD KPH Kabupaten Pesbar, Dadang Trianahadi, menyampaikan setelah menerima laporan, Tim Polisi Hutan (Polhut) RPH 3 Bangkunat segera berkoordinasi dengan aparat desa dan masyarakat. Pada Jumat 31 Januari 2025, tim bersama petugas dari Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) melakukan pengecekan di lokasi kejadian, tepatnya di titik koordinat 104.332560, -5.491942.
“Dari hasil observasi, ditemukan jejak harimau dengan ukuran bantalan sekitar 8-9 cm, yang memperkuat dugaan bahwa satwa tersebut merupakan pelaku serangan terhadap ternak warga,” katanya.
Ditambahkannya, sebagai langkah pencegahan, KPH Pesbar telah mengimbau masyarakat untuk membatasi aktivitas di kebun dan segera memindahkan ternak mereka ke lokasi yang lebih aman. Selain itu, petugas juga memberikan penjelasan mengenai mekanisme ganti rugi bagi warga yang kehilangan ternaknya akibat serangan satwa liar.
“Poster-poster peringatan dan imbauan keselamatan telah dipasang di berbagai titik strategis guna meningkatkan kewaspadaan masyarakat,” jelasnya.
Dikatakannya, hasil pemantauan menunjukkan bahwa warga mulai merespons dengan cepat situasi tersebut. Beberapa pemilik ternak, baik sapi maupun kambing, telah memindahkan hewan mereka ke perkampungan. Hingga saat ini, tercatat empat warga telah melakukan relokasi ternak mereka sebagai langkah antisipatif.
“Kita berharap upaya preventif yang telah dilakukan dapat mengurangi risiko konflik lebih lanjut antara manusia dan harimau sumatera. Keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama, namun perlindungan terhadap satwa liar juga tetap diperhatikan,” pungkasnya. *