Indonesia Kalah, Ini Rahasia Sukses Vietnam yang Ekonominya Tumbuh 7,09%

Sabtu 08 Feb 2025 - 17:56 WIB
Reporter : Edi Prasetya
Editor : Edi Prasetya

Radarlambar.bacakoran.co- Indonesia dan Vietnam memiliki banyak kesamaan, seperti berada di kawasan Asia Tenggara, memiliki iklim tropis, serta meraih kemerdekaan pada tahun 1945. Namun, ada perbedaan mencolok antara kedua negara dalam hal pertumbuhan ekonomi. Ekonomi Vietnam tercatat tumbuh lebih pesat dibandingkan Indonesia pada tahun 2024.

 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Vietnam, ekonomi negara dengan populasi 100 juta ini mengalami pertumbuhan sebesar 7,09% pada 2024, yang melampaui target pemerintah yang hanya 6,5%. Capaian tersebut menjadikan Vietnam sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Asia Tenggara. Sementara itu, Indonesia diperkirakan hanya akan mencatatkan pertumbuhan ekonomi sekitar 5% sepanjang tahun 2024, meski data resmi untuk kuartal IV/2024 belum dirilis.

 

Perkembangan pesat Vietnam ini sangat kontras dengan kondisi negara tersebut pada dekade 1980-an, saat Vietnam masih terpuruk akibat perang panjang. Sementara itu, Indonesia pada waktu yang sama sudah menikmati kemerdekaan dan perbaikan ekonomi.

 

Reformasi Doi Moi: Kunci Keberhasilan Vietnam

 

Keberhasilan ekonomi Vietnam tidak terlepas dari kebijakan reformasi yang dikenal dengan nama Doi Moi yang diperkenalkan pada 1986. Saat itu, Vietnam menghadapi krisis ekonomi yang parah, dan pemerintah mulai melakukan perubahan besar dalam sistem ekonominya. Doi Moi membuka jalan bagi transisi dari ekonomi terpusat menuju ekonomi pasar yang lebih terbuka, dengan memanfaatkan insentif pasar bebas, meskipun tetap mempertahankan karakteristik sebagai negara komunis-sosialis.

 

Reformasi pertama kali dimulai di sektor pertanian, yang merupakan mata pencaharian utama bagi 70% penduduk Vietnam. Pemerintah memberikan subsidi untuk harga pertanian, memberikan tanah kepada petani, serta membangun infrastruktur irigasi yang mendukung sektor pertanian. Setelah sektor pertanian berhasil dipulihkan, langkah selanjutnya adalah membuka perdagangan internasional, menarik investor asing, dan memberikan kepastian bagi para pengusaha domestik.

 

Seiring berjalannya waktu, hasil dari reformasi ini mulai terasa. Pada 1989, tiga tahun setelah Doi Moi diterapkan, Vietnam sudah mampu mengatasi krisis beras dan bahkan menjadi negara pengekspor beras terbesar di dunia. Kemiskinan yang semula melanda 70% penduduk pada tahun 1980-an berhasil ditekan hingga 32% pada awal 2000-an. Seiring dengan bertumbuhnya sektor swasta, investasi asing yang meningkat, dan lonjakan anggaran negara, Vietnam mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat.

 

Vietnam Bangkit Menjadi Raja Ekonomi Asia Tenggara

Kategori :