Radarlambar.bacakoran.co -Israel dilaporkan setuju untuk menerima usulan dari utusan Presiden Donald Trump, Steve Witkoff, yang mengajukan perpanjangan gencatan senjata sementara di Gaza selama periode Ramadan dan Paskah. Pengumuman ini disampaikan oleh kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Minggu pagi, beberapa jam setelah berakhirnya tahap pertama gencatan senjata yang sebelumnya disepakati.
Isi Usulan Witkoff dan Tanggapan Hamas
Dalam proposal tersebut, Witkoff mengusulkan agar setengah dari sandera yang ditahan di Gaza, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, dibebaskan pada hari pertama gencatan senjata. Sementara itu, sandera yang tersisa akan dibebaskan setelah tercapai kesepakatan gencatan senjata permanen. Usulan ini muncul setelah Witkoff menyadari bahwa lebih banyak waktu diperlukan untuk pembicaraan gencatan senjata jangka panjang.
Namun, respons dari pejabat senior Hamas, Mahmoud Mardawi, menyebutkan bahwa perpanjangan ini merupakan bukti bahwa Israel membatalkan kesepakatan yang telah disepakati sebelumnya. Mardawi menegaskan bahwa manipulasi semacam ini tidak akan membantu mengembalikan sandera kepada keluarga mereka, justru akan menyebabkan penderitaan lebih lanjut dan membahayakan keselamatan mereka.
Pembicaraan di Kairo dan Posisi Hamas
Meskipun belum ada kesepakatan, pembicaraan mengenai tahap kedua gencatan senjata tengah berlangsung di Kairo. Sumber-sumber di Mesir menyebutkan bahwa delegasi Israel sedang berusaha memperpanjang fase pertama gencatan senjata selama 42 hari, sementara Hamas lebih memilih untuk melanjutkan ke fase kedua. Juru bicara Hamas, Hazem Qassem, menegaskan bahwa kelompok tersebut menolak perpanjangan gencatan senjata tahap pertama, meskipun tidak secara langsung menanggapi usulan Witkoff.
Respons Israel dan Rencana Gencatan Senjata
Kantor PM Netanyahu menyatakan bahwa Israel siap untuk melanjutkan pembicaraan mengenai rencana tersebut jika Hamas setuju. Gencatan senjata yang diusulkan oleh Witkoff direncanakan akan berlangsung selama periode puasa Islam Ramadan yang berakhir sekitar 31 Maret dan liburan Paskah Yahudi yang berakhir pada 20 April.
Seruan PBB untuk Menahan Diri dan Mencapai Gencatan Senjata Permanen
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, juga meminta agar Israel dan Hamas menahan diri agar tidak terjadi eskalasi konflik setelah berakhirnya gencatan senjata tahap pertama. Guterres mengungkapkan bahwa enam pekan terakhir memberikan keamanan yang rentan namun penting, yang memberikan sedikit kelegaan bagi rakyat Palestina dan Israel. Ia mendorong semua pihak untuk berusaha mencapai kesepakatan gencatan senjata fase selanjutnya dan menekankan urgensi tercapainya gencatan senjata permanen serta pembebasan seluruh sandera.
Kategori :