Radarlambar.bacakoran.co -Akun X milik politikus PSI, Raja Juli Antoni, menjadi sorotan netizen setelah ia mengomentari ceramah mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Rabu (5/3/2025). Raja Juli menanggapi berita mengenai sindiran Anies terhadap kebijakan di Indonesia, dengan menulis kicauan yang menyebutkan bahwa masjid bukan hanya tempat ibadah tetapi juga bisa digunakan untuk sindiran politik.
Kicauan tersebut memicu ribuan komentar dari warganet. Beberapa netizen menyarankan Raja Juli untuk lebih fokus pada isu kehutanan yang menjadi bidang kerjanya, mengingat latar belakangnya yang tidak berkaitan dengan masalah politik praktis. Bahkan ada warganet yang menanggapi dengan mengatakan bahwa tradisi masjid kampus sebagai tempat untuk diskusi kritis sudah ada sejak dulu, dan menegaskan bahwa masjid bisa multifungsi berdasarkan banyak hadis.
Kicauan Raja Juli juga menarik perhatian komunitas pembaca, yang menilai bahwa masjid memang tidak hanya terbatas untuk ibadah, tetapi juga bisa menjadi ruang untuk diskusi dan kegiatan lainnya yang bermanfaat. Mereka menilai pernyataan Raja Juli bisa dianggap disinformasi jika hanya menyebut masjid sebagai tempat ibadah saja.
Anies Baswedan Tak Langsung Menanggapi, Tapi Sindir di X
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, tidak merespons langsung kicauan Raja Juli. Sebaliknya, Anies menulis kicauan di X dengan mengatakan, "Mata saya kok tiba-tiba kedutan… Ada keramaian apa di X/Twitter hari ini?" yang kemudian memicu ribuan komentar dari warganet.
Ceramah Anies di UGM dan Sindirannya soal Efisiensi
Dalam ceramahnya di Masjid Kampus UGM, Anies Baswedan menyentil masalah efisiensi di pemerintah. Ia menyebutkan, "Katanya masjid kampus juga kena efisiensi, kena ya efisiensi? Mudah-mudahan mahasiswanya tidak kena efisiensi," yang disambut sorakan oleh mahasiswa yang hadir. Anies kemudian melanjutkan dengan mengatakan bahwa perjuangan untuk efisiensi harus terus diperjuangkan.
Anies juga menyinggung soal tidak adanya undangan untuk mengisi ceramah di UGM pada tahun 2024 karena ketegangan politik terkait Pilpres. Namun, di tahun 2025, ia merasa terhormat bisa kembali mengisi ceramah di kampus tersebut.
Ceramah tersebut menjadi perbincangan publik, terutama terkait dengan kritik Anies terhadap kebijakan efisiensi yang diterapkan oleh pemerintah dan situasi politik yang melingkupi acara tersebut. (*)
Kategori :