Dampak Ekonomi, 3.500 Pekerja Pabrik Sepatu di Tangerang di-PHK

Jumat 07 Mar 2025 - 15:41 WIB
Reporter : Lusiana Purba
Editor : Nopriadi

Radarlambar.bacakoran.co - Menjelang bulan Ramadan, sektor industri di Indonesia kembali diterpa badai pemutusan hubungan kerja (PHK). Kali ini, dua perusahaan sepatu yang beroperasi di Tangerang, Banten, harus merumahkan ribuan karyawan mereka. Keputusan ini menambah daftar panjang PHK di Provinsi Banten, yang hingga awal 2024 sudah mencatatkan lebih dari 12.000 orang kehilangan pekerjaan, belum termasuk yang tidak terlaporkan.

Menurut Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea, dua perusahaan yang mengumumkan PHK besar-besaran adalah PT Adis Dimension Footwear dan PT Victory Ching Luh. Ia menambahkan bahwa serikat pekerja terus berkoordinasi untuk mengupdate perkembangan terkait perundingan antara perusahaan dan karyawan.

Andi Gani juga menekankan bahwa pemerintah harus mengambil langkah-langkah konkret untuk menghentikan penyebaran PHK ini. Salah satu langkah yang diusulkan adalah pembentukan Satuan Tugas yang melibatkan berbagai kementerian, karena masalah PHK tidak hanya merupakan tanggung jawab Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) saja.

Pemerintah juga diingatkan untuk mematuhi prosedur yang ditetapkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) terkait dengan PHK, yang mewajibkan adanya perundingan bipartit. Jika perundingan gagal, kasus tersebut bisa dibawa ke pengadilan hubungan industrial untuk penyelesaian lebih lanjut.

Kedua Perusahaan di Tangerang Mengurangi Karyawan

Sejumlah laporan menyebutkan bahwa PT Adis Dimension Footwear telah mengeluarkan 1.500 karyawan, sedangkan PT Victory Ching Luh sedang dalam proses merumahkan 2.000 orang. Penurunan pesanan dari merek ternama, seperti Nike, dikatakan sebagai faktor utama yang mempengaruhi keputusan kedua perusahaan ini untuk mengurangi produksi. Imbasnya, mereka terpaksa melakukan PHK untuk menyesuaikan dengan kapasitas produksi yang berkurang.

PHK di Sektor Lain dan Dampak Lebih Lanjut

Selain sektor alas kaki, sektor lain di Indonesia juga terkena dampak serupa. Di Jawa Tengah, PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) mulai melakukan PHK terhadap karyawan mereka setelah perusahaan dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang. Karyawan Sritex kini tengah mempersiapkan dokumen PHK untuk mendapatkan klaim jaminan sosial dan pesangon.

Selain itu, PHK juga terjadi di restoran cepat saji KFC serta beberapa pabrik asing, termasuk milik Sanken asal Jepang yang beroperasi di Bekasi. Dampak dari PHK massal ini semakin terasa, dan pemerintah diminta untuk segera memperhatikan masalah pengangguran serta menciptakan peluang kerja baru agar perekonomian tidak tertekan lebih dalam. (*)

Kategori :