114 Sekolah di Bekasi Terkena Dampak Banjir, Kemendikdasmen Siapkan Bantuan Berdasarkan Kerusakan

Sabtu 08 Mar 2025 - 12:15 WIB
Reporter : Lusiana Purba
Editor : Nopriadi

Radarlambar.bacakoran.co - Banjir yang melanda wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, telah mengakibatkan kerusakan pada sejumlah fasilitas pendidikan. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mencatat sebanyak 114 sekolah terdampak bencana alam tersebut.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, mengungkapkan bahwa sebanyak 45 Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Bekasi dan 45 SD di Kota Bekasi mengalami kerusakan akibat banjir. Selain itu, ada tiga SMP di Kota Bekasi yang turut terdampak. Sementara itu, di jenjang SMA, empat sekolah di Kabupaten Bekasi dan lima sekolah di Kota Bekasi turut mengalami kerusakan. Untuk tingkat SMK, terdapat lima sekolah di Kota Bekasi yang terimbas.

Kata dia, terdapat dua sekolah luar biasa (SLB) di Kabupaten Bekasi, dan lima SLB di Kota Bekasi juga mengalami kerusakan. Tak hanya itu, sebanyak 54 Satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kota Bekasi turut terkena dampak dari bencana banjir ini.

Mu'ti menambahkan bahwa Kemendikdasmen berkomitmen untuk memberikan bantuan yang sesuai dengan tingkat kerusakan yang dialami oleh masing-masing sekolah terdampak. Bantuan tersebut akan datang tidak hanya dari pemerintah pusat, tetapi juga akan melibatkan pemerintah daerah provinsi serta kabupaten/kota sebagai penyelenggara pendidikan di wilayah tersebut.

Salah satu sekolah yang terdampak adalah SD Negeri Pekayon Jaya IV di Kota Bekasi. Kepala Sekolah SD Negeri Pekayon Jaya IV, Agus Hernala, menjelaskan bahwa banjir yang terjadi pada Selasa (4/3/2025) pada pukul 04.30 WIB menyebabkan kerusakan pada berbagai fasilitas pendidikan, seperti buku, komputer, serta perabotan lainnya, meskipun struktur bangunan utama masih dalam keadaan baik.

"Akibat banjir, kami terpaksa memberlakukan pembelajaran jarak jauh untuk sementara, sampai sarana dan prasarana sekolah dibersihkan dan kondisi kembali normal," ujar Agus. Dia menambahkan bahwa meskipun pembelajaran seharusnya dimulai pada Kamis (6/3/2025), namun pembelajaran tatap muka harus ditunda sampai sekolah dapat beroperasi dengan kondisi yang aman.

Dalam rangka pemulihan, Kemendikdasmen akan memberikan berbagai bentuk bantuan. Bantuan yang disiapkan termasuk perlengkapan belajar, serta dana bantuan yang akan dialokasikan sesuai dengan tingkat kerusakan yang dialami masing-masing sekolah yang terdampak banjir. Total bantuan yang akan disalurkan berjumlah sekitar Rp 855 juta, yang mencakup bantuan untuk berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA, hingga SMK.

Selain bantuan perlengkapan, Kemendikdasmen juga memberikan bantuan berupa tenda darurat untuk digunakan di sekolah-sekolah yang membutuhkan fasilitas sementara. Dalam kunjungan ke beberapa sekolah yang terdampak, Mu'ti bersama Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Mahfudz Abdurrahman, memastikan bahwa langkah-langkah pemulihan segera dapat dilakukan.

"Bantuan yang kami berikan ini diharapkan dapat membantu meringankan beban sekolah-sekolah yang terdampak banjir dan mendukung kelancaran proses pendidikan pasca-banjir di Bekasi," ujar Mu'ti. (*)

Kategori :