Produksi Padi 2025 Mulai Terealisasi

Senin 17 Mar 2025 - 17:24 WIB
Reporter : Lusiana Purba

BALIKBUKIT – Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Kabupaten Lampung Barat tahun ini menetapkan target produksi padi sebanyak 97.183 ton. Hingga Senin (17/3/2025), realisasi produksi padi telah mencapai 9.936 ton, menunjukkan langkah awal yang positif dalam mencapai target tersebut.

Kepala DTPH Kabupaten Lampung Barat, Ir. Nata Djudin Amran, menjelaskan bahwa target yang dipatok tahun ini adalah dengan produktivitas 4,8 ton/hektar, yang diharapkan dapat tercapai di seluruh wilayah Kabupaten Lampung Barat. "Realisasi produksi padi hingga saat ini sudah mencapai hampir 10 ribu ton, dan kami optimis dengan berbagai upaya yang dilakukan, target 97.183 ton bisa tercapai," ujar Nata, Senin (17/3/2025)

Dijelaskannya, produksi padi yang telah terealisasi tersebut tersebar di beberapa kecamatan utama penghasil padi di Kabupaten Lampung Barat, antara lain Kecamatan Suoh, Kecamatan Bandarnegeri Suoh, Kecamatan Sukau, Kecamatan Balikbukit, Kecamatan Lumbokseminung, Kecamatan Belalau, Kecamatan Pagardewa, Kecamatan Kebuntebu, dan Kecamatan Waytenong. 

Untuk mencapai target yang telah ditetapkan, DTPH terus melakukan berbagai upaya strategis. Salah satunya adalah pengendalian penyakit dan hama melalui program SLPHT (Sekolah Lapang Larutan Pengendalian Hama Terpadu). Pihaknya juga melakukan pendampingan secara langsung kepada petani dengan melibatkan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang terlatih untuk memberikan edukasi dan bimbingan teknis terkait cara bertani yang efektif dan ramah lingkungan.

"Selain itu, kami juga telah mengajukan bantuan alsintan (alat dan mesin pertanian) kepada Kementerian Pertanian, termasuk alsintan pasca panen,” kata dia

Selain itu, pihaknya juga telah mengusulkan intensifikasi pupuk organik cair di 12 titik yang tersebar di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Suoh, Kecamatan Bandarngeri Suoh, Kecamatan Kebuntebu, dan Kecamatan Sumberjaya. “Pupuk organik cair ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas tanah dan hasil pertanian, serta mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang berpotensi merusak lingkungan,” ujar dia

Nata juga mengimbau para petani untuk memperhatikan pentingnya pengawasan terhadap tanaman mereka, agar dapat terhindar dari serangan hama dan penyakit yang sering kali merusak hasil pertanian. Selain itu, DTPH mendorong para petani untuk segera melakukan pengolahan lahan yang sudah lama tidak digunakan agar dapat kembali ditanami padi. "Kita juga mendorong petani agar tidak menunda pengolahan lahan yang sudah lama tidak digunakan. Segera olah tanah tersebut dan manfaatkan untuk menanam padi," ungkap Nata.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh DTPH dan dukungan dari pemerintah pusat serta provinsi, Lampung Barat bertekad untuk meningkatkan ketahanan pangan daerah. Program-program yang diluncurkan ini tidak hanya akan mendongkrak produksi padi, tetapi juga akan memperkuat posisi Kabupaten Lampung Barat sebagai salah satu daerah penghasil padi di Provinsi Lampung.

Diharapkan, dengan peningkatan hasil pertanian yang signifikan, Lampung Barat dapat mengurangi ketergantungan pada impor beras dan mencapai keamanan pangan yang lebih baik untuk masyarakat. "Kami akan terus berupaya agar Lampung Barat bisa menjadi daerah yang mandiri dalam produksi beras, sehingga kebutuhan pangan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik," ujar dia.

Dengan semangat dan komitmen yang tinggi, DTPH Lampung Barat berharap dapat mencapai target produksi padi tahun ini, serta memberikan manfaat besar bagi para petani dan masyarakat Kabupaten Lampung Barat secara keseluruhan. *

Kategori :