Jantung Berdebar saat Hamil? Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Rabu 19 Mar 2025 - 16:18 WIB
Reporter : Yayan Prantoso
Editor : Budi Setiawan

- Perubahan hormon: Perubahan kadar hormon selama kehamilan dapat berdampak pada sistem kardiovaskular.

- Hipoglikemia dan hipotensi: Kondisi kadar gula darah rendah serta tekanan darah rendah dapat menyebabkan detak jantung tidak stabil.

 

Ibu hamil yang mengalami palpitasi mungkin merasakan beberapa gejala berikut:

- Sensasi jantung berdebar lebih cepat atau tidak teratur.

- Detak jantung terasa lebih kuat hingga dapat dirasakan di dada, leher, atau telinga.

- Perasaan tidak nyaman atau sesak di dada.

Untuk mengetahui penyebab pasti dari palpitasi jantung, dokter akan melakukan pemeriksaan medis, termasuk wawancara mengenai gejala yang dialami. 

Jika diperlukan, pemeriksaan tambahan seperti elektrokardiogram (EKG), ekokardiogram, pemantauan Holter, atau tes darah dapat dilakukan guna memastikan tidak ada gangguan kesehatan serius.

Sebagian besar kasus palpitasi jantung tidak memerlukan pengobatan khusus. Namun, dokter dapat menyarankan beberapa langkah berikut untuk mengurangi gejala:

1.Minum air yang cukup – Memastikan tubuh tetap terhidrasi agar fungsi jantung berjalan optimal.

2.Batasi konsumsi kafein, gula, dan garam – Pola makan sehat dapat membantu menjaga ritme jantung tetap stabil.

3.Kelola stres – Teknik relaksasi seperti meditasi dan pernapasan dalam bisa membantu meredakan kecemasan.

4.Hindari rokok dan alkohol – Kebiasaan ini dapat memperburuk kondisi jantung.

Dalam beberapa kasus tertentu, dokter mungkin meresepkan obat seperti beta blocker jika palpitasi mengganggu aktivitas sehari-hari. 

Namun, penggunaan obat harus melalui pertimbangan medis yang matang untuk memastikan keamanan ibu dan janin.

Kategori :