Radarlambar.Bacakoran.co – Sebanyak 16 granat aktif dan 393 peluru ditemukan oleh para pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Senjata tersebut diduga merupakan peninggalan dari Perang Dunia II.
Penemuan itu terjadi ketika para pengungsi tengah menggali tanah untuk pembuatan septic tank di lokasi hunian sementara. Mereka menemukan granat tangan jenis Inert WWII Tipe 97, buatan Jepang, yang masih dilengkapi dengan sekring dan tali tarik, serta ratusan amunisi kaliber 6,5 mm yang digunakan untuk senjata Arisaka Type 38, senjata rim semi Jepang yang populer pada masa perang.
Kasubdi PIDM Polres Flores Timur, Iptu Anwar Sanusi, Selasa 1 April 2025, kemarin mengatakan dari hasil pemeriksaan barang bukti, granat masih dalam kondisi aktif. Untuk sementara, pihaknya telah memindahkan barang bukti granat dan peluru aktif itu ke lokasi kosong di sebuah kebun yang jauh dari permukiman warga.
Tim kepolisian segera mengamankan area penemuan dan melakukan penjagaan ketat sembari menunggu kedatangan tim penjinak bom dari Polda NTT di Kupang. Sementara itu, tim penjinak bom dari Satuan Brimob Maumere, Kabupaten Sikka, telah tiba di lokasi untuk melakukan pemeriksaan awal terhadap temuan tersebut.
“Barang bukti tidak dapat langsung dibawa ke Maumere karena berpotensi membahayakan. Oleh karena itu, kami berkoordinasi dengan Sat Brimobda NTT untuk proses disposal atau pemusnahan,” tambah Anwar Sanusi.
Keberadaan granat dan peluru dari era Perang Dunia II ini menambah daftar temuan sejarah yang tersebar di wilayah Indonesia, khususnya di daerah yang pernah menjadi basis pertempuran. Warga diimbau untuk segera melaporkan kepada pihak berwenang jika menemukan benda mencurigakan yang berpotensi membahayakan keselamatan.
Proses pemusnahan granat dan peluru ini dijadwalkan akan dilakukan dalam waktu dekat oleh tim ahli dari kepolisian guna memastikan keamanan masyarakat di sekitar lokasi penemuan.(*)