Pria AS Ditangkap Usai Mencoba Berkomunikasi dengan Suku Sentinel Utara

Minggu 06 Apr 2025 - 09:14 WIB
Reporter : Nopriadi
Editor : Nopriadi

Raarlambar.bacakoran.co -Seorang pria berkewarganegaraan Amerika Serikat, Mykhailo Viktorovych Palyakov, ditangkap oleh petugas keamanan India setelah mencoba melakukan kontak dengan Suku Sentinel Utara, salah satu suku yang paling terisolasi dan rentan di dunia. Pria berusia 24 tahun ini diduga berlayar sejauh 38 kilometer dari Pulau Andaman Selatan untuk mencapai Pulau Sentinel Utara, yang dikenal dengan kebijakan isolasi ketat terhadap dunia luar.

Mykhailo, yang diduga tiba di pantai timur laut Pulau Sentinel pada pukul 10 pagi, berusaha berkomunikasi dengan suku yang mendiami pulau tersebut. Ia membawa persembahan berupa kelapa dan soda, berharap dapat menarik perhatian suku tersebut. Berdiri di pantai selama lebih dari lima menit, ia meletakkan persembahan dan mengumpulkan sampel pasir sebelum kembali ke perahunya. Tindakannya ini dianggap sebagai upaya berbahaya dan sembrono oleh banyak pihak, mengingat potensi dampak negatif terhadap suku tersebut.

Akses Terbatas dan Ancaman Terhadap Suku Sentinel

Pulau Sentinel Utara telah menjadi kawasan terlarang sejak lama, dengan otoritas India yang melarang akses ke pulau itu demi melindungi Suku Sentinel dari potensi kontak dengan dunia luar yang dapat membahayakan keberlangsungan hidup mereka. Suku Sentinel, yang masih mengandalkan cara hidup nomaden dan berburu, telah memilih untuk tetap terisolasi dan menolak setiap upaya kontak dengan orang asing. Diperkirakan jumlah anggota suku ini hanya sekitar 100 orang, namun mereka dikenal sangat tegas dalam menjaga jarak dari peradaban luar.

Kontak dengan dunia luar telah membawa risiko besar bagi suku ini, dengan penyakit yang dapat membunuh mereka akibat tidak adanya kekebalan terhadap virus dari luar. Sejarah mencatat bahwa pada 2018, seorang misionaris Kristen, John Allen Chau, yang mencoba menghubungi mereka secara ilegal, malah dibunuh menggunakan busur dan anak panah. Insiden serupa juga terjadi pada 2006, ketika dua nelayan India yang melakukan perburuan liar di perairan sekitar Pulau Sentinel terbunuh oleh suku tersebut.

Tindakan yang Dikecam

Upaya Mykhailo untuk mengunjungi Pulau Sentinel Utara memicu kecaman dari banyak pihak, terutama kelompok hak asasi adat dan suku. Mereka menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan hidup suku ini dan memperkuat perlindungan terhadap mereka. Caroline Pearce, Direktur Survival International, menyebutkan bahwa tindakan pria ini tidak hanya membahayakan nyawanya sendiri, tetapi juga dapat mengancam kelangsungan hidup Suku Sentinel yang rentan terhadap penyakit luar.

"Upaya seperti ini sangat berisiko bagi mereka. Masyarakat yang tidak terpapar dunia luar tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit-penyakit yang mungkin dibawa oleh orang luar. Ini bisa memusnahkan mereka," ujar Pearce.

Pihak berwenang India, yang telah menangkap Mykhailo, diingatkan akan tanggung jawab mereka untuk melindungi Suku Sentinel dari berbagai ancaman, termasuk misionaris, pengaruh media sosial, dan individu-individu yang mencoba memasuki wilayah mereka untuk kepentingan pribadi atau ilegal. Meski pria tersebut berhasil masuk ke pulau itu, para ahli berharap insiden ini menjadi peringatan penting bagi penegakan hukum yang lebih ketat untuk melindungi salah satu suku paling terisolasi di dunia. (*)

Kategori :