Memanas Lagi, Ini Kronologi Lengkap Perang Tarif AS-China Sejak Era Trump

Minggu 06 Apr 2025 - 10:05 WIB
Reporter : Mujitahidin
Editor : Mujitahidin

Januari 2018: AS menerapkan tarif 30% terhadap panel surya dari China.

April 2018: China membalas dengan tarif terhadap produk AS senilai US$ 3 miliar, termasuk buah dan kacang-kacangan.

Juni–Agustus 2018: Kedua negara saling menerapkan tarif atas produk senilai lebih dari US$ 360 miliar.

Desember 2018–Mei 2019: Negosiasi gagal. AS menaikkan tarif dari 10% menjadi 25% terhadap barang-barang China.

Mei 2019: Pemerintah AS melarang Huawei membeli komponen dari perusahaan AS.

Januari 2020: Kesepakatan dagang tahap pertama ("Phase One") ditandatangani, namun China tidak memenuhi janji pembelian produk AS.

Oktober 2022–Desember 2024: Pemerintahan Presiden Joe Biden memperluas pembatasan ekspor chip semikonduktor ke China.

Februari 2024: Trump, dalam kampanye, berjanji akan memberlakukan tarif minimum 60% terhadap semua barang dari China jika kembali menjabat.

Mei 2024: Biden menaikkan tarif atas produk China seperti kendaraan listrik, panel surya, baja, aluminium, dan alat kesehatan.

4 Februari 2025: AS mengenakan tarif 10% untuk semua barang dari China. China merespons dengan tarif pada batu bara, LNG, dan alat pertanian.

4 Maret 2025: Tarif tambahan 10% diberlakukan AS. China membalas dengan tarif 15% untuk daging ayam, babi, kedelai, dan sapi.

3 April 2025: Trump mencanangkan “Hari Pembebasan Tarif”, dengan menerapkan tarif 34% untuk semua impor dari China.

4 April 2025: China meluncurkan respons tambahan, termasuk gugatan ke WTO dan pelarangan sejumlah impor dari perusahaan AS.

 

Dampak Global

Eskalasi terbaru ini semakin memperdalam jurang konflik antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia. Para analis memperingatkan bahwa jika ketegangan ini terus berlanjut, dunia akan menghadapi guncangan besar pada rantai pasok global, naiknya harga barang konsumsi, serta ketidakpastian ekonomi yang dapat meluas ke negara-negara lain.

Kategori :